Krisismanagement bei Domino's: Eine Lektion in Reaktionszeit

Krisismanagement bei Domino’s: Eine Lektion in Reaktionszeit

Markdown:

Silakan tulis artikel dalam bahasa Indonesia dengan panjang lebih dari 1000 kata

Domino's, salah satu perusahaan pizza terbesar di USA, mengalami krisis yang signifikan ketika dua pekerja mencoba menjual "pizza sandwich" yang tidak lazim. Kedua pekerja tersebut, Michael Setzer dan Kristy Hammonds, merekam aksi mereka dan membagikan video itu di internet.

Mereka menawarkan "Rescue Action" dengan hanya membayar $5 untuk pizza Domino's, tetapi hal ini tidak lagi berlaku dan perusahaan tersebut sedang merencanakan iklan baru dalam waktu sebulan. Menurut Subler, ahli merek, "Saat ini tidak ada kebutuhan untuk mixed messages."

Logikanya adalah sebagai berikut: Pada beberapa minggu yang lalu, Domino's memulai iklan untuk produk baru hanya untuk mengingatkan masyarakat tentang hal itu. Dan orang-orang mungkin bertanya-tanya, mengapa perusahaan tersebut tidak langsung menyelesaikan isu negatif dan mengapa mereka ingin menjual produk baru ketika masih ada trauma dari kejadian sebelumnya.

Namun, Domino's tidak akan mengikuti saran ini. Mereka akan terus melakukan iklan, tanpa memperhatikan kritik atau reaksi masyarakat.

Analisis

Menurut BrandIndex, indeks yang mengukur popularitas 1100 merek, "Buzz-Rating" Domino's jatuh dari 22,5 menjadi 13,6 poin dalam beberapa hari setelah video itu membagi. Selain itu, "Qualities-Rating" juga menurun dari 5 menjadi 2,8 poin, terutama karena persepsi negatif pada wanita.

Laporan

Berikut adalah analisis PR-agen dan rekomendasi:

  • Verifikasi: Domino's harus segera memverifikasi keberadaan dua pekerja tersebut untuk mengatasi krisis.
  • Mereka tidak perlu menjawab kritik secara langsung, tetapi mereka harus menunjukkan kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi krisis.
  • Menjaga citra: Domino's harus mempertahankan citranya dengan cara lain, seperti melakukan iklan yang positif dan memberikan pengalaman yang baik kepada konsumen.

Gambar

[1/5] PR-Desaster bei Domino's

Domino's adalah perusahaan pizza terbesar di USA – dan ingin menyelesaikan krisis sebelumnya dengan cara yang diam-diam. Namun, internet tidak memungkinkan hal itu, karena video dua pekerja tersebut muncul di mana-mana.

[2/5] Von wegen harmlos

Domino's biasanya menawarkan "Italian Sandwich" sebagai salah satu produk mereka. Namun, di North Carolina, produk tersebut diperkaya dengan beberapa bahan tambahan lainnya.

[3/5] "Sandwich-Bauer Nr.1"

Michael Setzer pertama-tama mengisap keju, kemudian meletakkan pada bagian atas roti dan menyelesaikan dengan salami.

[4/5] "Sandwich-Bauer Nr.2"

Kristy Hammonds minta maaf via email kepada mantan bosnya. "It was all a joke," she writes. "Neither I nor Michael expected the videos to generate so much attention!"

[5/5] Rufschädigung

Gadis-gadis Domino's mengalami konsekuensi yang signifikan, seperti penurunan popularitas dan persepsi negatif pada wanita.

Sumber

AP, REUTERS