“Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat demikian? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutuan.” (Q.S Ar-Rum: 40)
Dalam ayat di atas, Allah menekankan bahwa Ia-lah yang menciptakan, memberi rezeki, dan menghidupkan makhluknya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa rezeki bukan hanya sekedar harta, tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia seperti kesehatan, kepintaran, keluarga, dan lain-lain. Nikmat rezeki tidak hanya berupa uang, namun segala sesuatu di kehidupan ini seringkali dilupakan oleh manusia.
Sesungguhnya Allah telah menjamin rezeki seseorang, bahkan sebelum ia dilahirkan. Jadi tidak mungkin ada seseorang yang rezekinya tertukar, karena Allah telah mengaturnya dari ribuan tahun sebelumnya. Hal ini terdapat dalam sebuah hadits berikut:
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (H.R Muslim)
Hadits di atas menjelaskan bahwa Allah telah mengatur segala takdir seluruh makhluknya, sehingga rezeki tidak akan tertukar.
Selain hadits di atas, dalam Al-Quran ada ayat yang lebih gamblang yaitu:
Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rizkinya. (QS. Hud: 6)
Rezeki tidak akan tertukar dan sudah diatur, apa harus bekerja? Allah menjamin rezeki setiap makhluknya, namun Allah tetap memerintahkan makhluknya untuk berusaha dan berdoa dalam menyambut rezeki.
Kita tidak akan pernah tahu sebuah takdir hingga takdir itu terjadi. Maka sebagai seorang muslim diwajibkan untuk berusaha bekerja sungguh-sungguh dan banyak beramal kebaikan seiring takdir kita datang, karena kita akan dipermudah menuju takdir kita.
Dalam sebuah hadits yang panjang para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah tentang permasalahan tersebut:“Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha?”Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara.”Kemudian beliau melanjutkan sabdanya:
“Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara.”(H.R Muslim)
Hadits di atas menunjukkan bahwa setiap muslim diperintahkan untuk berusaha mendapatkan rezeki, dan Allah telah menjamin rezeki setiap makhluknya.
Nasihat bagi orang yang sedikit rezekinya
Allah adalah Dzat yang maha pengasih. Ia mengetahui apa yang terbaik untuk umatnya, seringkali seseorang mengeluh karena merasa rezeki yang didapatnya sangat sedikit padahal usahanya begitu keras. Hal tersebut bisa jadi karena ujian dari Allah. Tentu jika menjalaninya dengan sabar akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah pada hari akhir nanti.
Di antara hikmah lainnya bagi seseorang yang rezekinya sedikit adalah dimudahkannya hisab di akhirat nanti. Bisa jadi itu adalah bentuk pertolongan Allah agar mempermudah hisab kita di akhirat nanti.
Sudah bersedekah hari ini?