Sejak maraknya pembicaraan tentang diet ala Feingold, mulai banyak penelitian mulai dilakukan guna melihat kebenaran dari pengaruh zat aditif dalam makanan pada timbulnya hiperaktivitas. Beberapa besar riset memperlihatkan jika klaim diet Feingold tidak terbukti atau hanya sedikit menunjukkan manfaat.
Sebuah analisis dari sejumlah penelitian yang diterbitkan di tahun 1995 pada Journal of the American Medical Association pun menyimpulkan jika mengkonsumsi gula tidak berefek apapun akan perilaku anak. Anak tidak akan tiba-tiba menjadi hiperaktif sebab mengkonsumsi permen atau kue-kue manis.
Di tahun 2019, para pakar di Inggris dan Jerman juga mempublikasikan sebuah studi tentang sugar rush. Justru mereka menemukan jika mengkonsumsi gula berkaitan dengan menurunkan kewaspadaan dan rasa lelah pada satu jam pertama sesudah dikonsumsi.
Tetapi, penelitian tersebut pun mempunyai keterbatasan sebab para penelitian hanya melihat efek konsumsi gula berlebihan pada orang dewasa dengan kondisi yang masih sehat. Hasilnya mungkin akan berbeda pada anak dan orang dewasa dengan keadaan medis tertentu.
Meskipun sugar rush merupakan mitos, mengkonsumsi gula berlebihan dihubungkan dengan risiko beragam penyakit. Di bawah ini merupakan sejumlah bahaya mengkonsumsi terlalu banyak gula pada anak:
- Kerusakan pada gigi
Efek samping gula bisa menyebabkan kerusakan gigi. Karena, gula memberi makan bakteri yang ada di dalam mulut, sehingga akan berkembang lebih banyak. Saat bakteri mencerna gula, terbentuklah asam yang bisa merusak email gigi.
Dampaknya, gigi menjadi mudah berlubang bahkan rusak. Anak yang banyak mengkonsumsi minuman dan makanan manis mungkin mudah mengalami keadaan ini.
- Diabetes
Diabetes adalah penyakit karena terlalu banyak mengkonsumsi gula. Dalam salah satu artikel di tahun 2013 yang dirilis di PLOS ONE, memperlihatkan jika kadar gula dengan jumlah yang sangat tinggi pada makanan bisa menaikkan risiko diabetes tipe 2 secara perlahan-lahan. Bukan hanya itu, obesitas pun dapat memicu masalah kesehatan ini.
- Obesitas
Bahaya gula berikutnya yaitu memicu obesitas. Karena, gula mempengaruhi hormon pada tubuh yang bisa mengendalikan bobot tubuh. Idealnya, hormon leptin memberi tahu otak jika seseorang telah kenyang. Tetapi, mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan bisa mengakibatkan resistensi leptin.
- Penyakit jantung
Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dihubungkan pada risiko penyakit jantung. Karena, pola makan tinggi gula dapat mengakibatkan obesitas dan gula dalam darah meningkat beserta dengan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit jantung.
Mengkonsumsi terlalu banyak gula pun dihubungkan dengan resiko aterosklerosis, yakni menumpuknya lemak yang bisa menyumbat arteri.
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu sugar rush yang merupakan sebuah mitos saja. Namun, walaupun hanya mitos belaka, kamu tetap perlu membatasi asupan gula pada anak untuk menjaga kesehatannya, ya!
Jangan lupa juga kalau kamu bisa mendapatkan kebutuhan sehari-hari di aplikasi Astro! Yuk, download aplikasi Astro sekarang dari Play Store & App Store sekarang!
Referensi: