Istilah-Istilah Gagal dalam Permainan Kartu Gaple Sunda

Istilah-Istilah Gagal dalam Permainan Kartu Gaple Sunda

==================================================================

Ketika bermain kartu gaple, istilah-istilah khusus digunakan untuk mempercepat atau memperlambat terjadi gapleh. Istilah-istilah ini menjadi bagian penting dari permainan, sehingga pemain harus mengerti artinya.

1. Buntutan
Istilah "buntutan" digunakan agar permainan terjadi gapleh. Pemain lain akan bilang, "Buntutan euy!" jika kartu yang dilemparkan membentuk kode cepat terjadi gapleh.

2. Malitek
Pertama kali ikut main gaple, Mas Dahlan kaget saat saya mengatakan, "Ajig malitek". Istilah "malitek" biasanya digunakan ketika kartu yang kita miliki udah optimis bisa menyelesaikan permainan dengan cepat. Tapi malah salah perhitungan.

3. Nenggar Cadas!
Istilah yang paling menakutkan ketika main gaple adalah "nenggar cadas!". Kalau permainan terjadi gapleh, otomatis semua pemain menghitung kartunya masing-masing. Ternyata pemain yang menggaplehkan itu angkanya paling besar. Maka, siap-siap saja ditertawakan oleh tiga pemain lain.

4. Sapat!
Nah, kalau tidak terjadi gapleh, maka istilah "sapat!" ini bakal kalian dengar. Istilah "sapat!" diucapkan oleh pemain yang kartunya habis lebih dulu. Sehingga, kalau terjadi "sapat!", maka otomatis diadakan lah perhitungan kartu.

5. Balikan deui
Istilah "balikan deui" berarti ulangi lagi diucapkan ketika kartu yang kita terima balaknya ada lima kartu. Langsung saja melakukan pengocokan ulang.

6. Kolotan
Istilah "kolotan" hampir sama dengan istilah "buntutan". Tujuannya untuk mempercepat terjadi gapleh. Ketika orang Sunda bilang, "Sok eta kartuna kolotan", kita harus peka menghitung angka mana yang harus digaplehkan.

7. Ngoraan
Istilah "ngoraan" ini kebalikannya dari istilah "kolotan". Tujuannya untuk memperlambat terjadi gapleh. Biasanya pemain yang ngomong "ngoraan euy" adalah pemain cupu. Takut kalah diaaa~

Itulah istilah-istilah main gaple orang Sunda. Hati-hati, NENGGAR CADAS!