7 Perkara yang Memudahkan dan Melancarkan Rezeki

7 Perkara yang Memudahkan dan Melancarkan Rezeki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Semua orang tentu mau rezekinya berlimpah. Rezeki ini umumnya diartikan banyak orang sebagai uang. Namun sejatinya rezeki bukan semata-mata uang. Anak Anda adalah rezeki, kesehatan Anda itu rezeki. Persahabatan yang baik pun rezeki, dan masih banyak lagi macam rezeki.

Meski begitu, banyak orang tidak menyadarinya, sehingga mereka berusaha memperoleh rezeki berupa penghasilan yang berlimpah dan berkah. Allah ﷻ berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ
وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

"Maka aku berkata (kepada mereka), Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Mahaopengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (QS Nuh ayat 10-12)

Dalam Islam terdapat cara yang dapat membantu seorang Muslim agar diberi rezeki yang berlimpah dan berkah oleh Allah ﷻ.

Pertama, mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dengan menjalankan perintah-Nya, menjauhi perbuatan maksiat dan haram serta berbagai hal yang membuat Allah ﷻ murka. Kita harus menjadi orang yang taat dan berserah diri kepada Allah ﷻ.

Kedua, bertawakal atau berserah diri kepada Allah ﷻ dalam segala urusan, baik hal kecil maupun besar, sambil tetap berikhtiar dengan rajin dan tekun. Kita harus percaya bahwa Allah ﷻ akan menyelesaikan segala masalah kita.

Ketiga, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Minta ampunan kepada Allah ﷻ dengan tulus dan bersungguh-sungguh, serta memantapkan diri untuk tidak mengulanginya. Kita harus berani mengakui kesalahan dan meminta ampunan.

Keempat, jaga silaturahim, baik dengan keluarga, kerabat maupun sahabat. Tanyakan bagaimana keadaan mereka, karena ini adalah pintu rezeki dan keberkahan. Kita harus menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Kelima, membiasakan lisan mengucapkan ungkapan-ungkapan rasa syukur kepada Allah ﷻ atas nikmat yang tiada habisnya. Kita harus berterimakasi atas segala keberkahan dan nikmat yang kita terima.

Keenam, yaitu bersedekah, karena sedekah sejatinya membawa segala kebaikan. Maka perbanyak sedekah sehingga akan mendapat apa yang kita harapkan. Bersedekahlah meski sedikit.

Ketujuh, menafkahi penuntut ilmu. Hal ini sebagaimana yang dikisakan Anas bin Malik RA berikut ini, dia berkata:

أن أخوَينِ على عهدِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ كان يحترفُ أحدُهما والآخرُ يلزمُ النبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ، فشكا المحترفُ أخاهُ إلى النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ، فقال النبيُّ : لعلك تُرزقُ بهِ

Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah  ﷺ. Salah seorang menuntut ilmu pada majelis Rasulullah  ﷺ, sedangkan yang lainnya bekerja.

Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah  ﷺ (lantaran perbuatan baik). Rasulullah  ﷺ bersabda: "Mungkin Engkau akan diberi rezeki dengan ini."

Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa Allah ﷻ akan memberikan rezeki kepada orang yang berbuat baik dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Kita harus menjadi orang yang shaleh dan meminta ampunan atas kesalahan.

Kesimpulannya, rezeki adalah karunia Allah ﷻ yang harus dikasihi dan dijunjung tinggi. Kita harus menjadi orang yang taat, berserah diri, berterimakasi, bersedekah, menjaga hubungan baik, dan menafkahi penuntut ilmu.

Dengan demikian, kita dapat memudahkan dan melancarkan rezeki yang Allah ﷻ kirimkan. Kita harus menjadi orang yang shaleh dan berbuat baik, maka kita akan menerima rezeki yang berlimpah dan berkah dari Allah ﷻ.