Scatterplot adalah salah satu jenis grafik yang digunakan untuk menampilkan hubungan antara dua variabel kontinu. Dalam penelitian ini, saya menggunakan scatterplot untuk membandingkan BMI (Body Mass Index) dengan fat percentage pada gadis remaja.
Dalam scatterplot, X-axis mewakili nilai BMI, sedangkan Y-axis mewakili nilai fat percentage. Simbol-simbol yang terpapar pada koordinat (X, Y) data memperlihatkan hubungan antara kedua variabel. Pada umumnya, scatterplot dapat menampilkan beberapa unsur:
- X-axis yang mewakili nilai variabel kontinu
- Y-axis yang mewakili nilai variabel kontinu
- Simbol-simbol yang terpapar pada koordinat (X, Y) data
- Garis fit yang dapat ditambahkan untuk menentukan seberapa baik modelnya dengan data
Dalam scatterplot ini, hubungan antara BMI dan fat percentage menunjukkan bahwa sebagai BMI meningkat, fat percentage juga cenderung meningkat. Namun, hubungan tersebut tampak sedikit melengkung karena menjadi lebih rata-rata pada nilai BMI yang lebih tinggi. Untuk memodelkan lengkungan ini, analisis menambahkan termusuk kuadrat ke modelnya. Garis fit yang ditampilkan menunjukkan bahwa modelnya cocok dengan data.
Interpreting Scatterplots dan Assessing Relationships between Variables
Scatterplots dapat digunakan untuk menampilkan arah, kekuatan, dan linearitas hubungan antara dua variabel. Dalam scatterplot, nilai-nilai yang cenderung meningkat bersama-sama menunjukkan korelasi positif. Sebaliknya, jika salah satu variabel meningkat sedangkan lainnya menurun, maka terdapat korelasi negatif.
Kekuatan hubungan dapat diperlihatkan dengan cara cluster data point yang lebih rapat. Perlu diingat bahwa perubahan skala dapat mempengaruhi kekuatan hubungan. Koreksi korelasi (correlation coefficient) memberikan penilaian objektif kekuatan hubungan yang tidak tergantung pada skala grafik.
Linear and Curved Relationships
Dalam scatterplot, Anda dapat menentukan apakah data memiliki hubungan linear atau curved. Jika hubungan antara dua variabel curved, maka akan mempengaruhi jenis korelasi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan hubungan dan bagaimana modelnya menggunakan analisis regresi.
Determine Whether the Relationship Changes between Groups
Jika data memiliki kelompok-kelompok, Anda dapat menentukan apakah hubungan antara dua variabel berbeda di antara kelompok-kelompok. Untuk membuat perbandingan ini, Anda memerlukan variabel kategori yang mendefinisikan kelompok-kelompok.
Find Outliers and Unusual Observations with Scatterplots
Scatterplot dapat membantu Anda menemukan beberapa jenis outlier. Ada outlier yang memiliki nilai-nilai ekstrem, seperti yang terlihat di atas. Selain itu, terdapat observasi yang tidak biasa karena kombinasi nilai-nilainya tidak sesuai dengan hubungan yang ditemukan.
Trends Over Time
Scatterplot dapat digunakan untuk menampilkan data sepanjang waktu. Dalam beberapa kasus, scatterplot adalah pilihan yang sempurna jika Anda memiliki data yang terjadi pada interval waktu yang tidak teratur. Saat membuat scatterplot untuk data waktu, jangan lupa menambahkan garis connect antara data point!
Use Scatterplots with the Appropriate Hypothesis Tests
Anda dapat menggunakan scatterplot untuk menampilkan hubungan antara dua variabel kontinu. Namun, jika Anda berencana menggunakan sampel untuk menggeneralisasi sifat-sifat populasi, maka pastikan Anda melakukan uji hipotesis yang sesuai dan mengevaluasi signifikansi statistik.
Scatterplot adalah salah satu jenis grafik yang sangat berguna dalam menampilkan hubungan antara dua variabel kontinu. Dalam penelitian ini, scatterplot digunakan untuk membandingkan BMI dengan fat percentage pada gadis remaja. Scatterplot dapat membantu Anda menemukan kekuatan hubungan, outliers, dan perbedaan hubungan di antara kelompok-kelompok. Namun, perlu diingat bahwa grafik juga dapat subjektif karena software yang digunakan memungkinkan pengeditan properti grafik. Oleh karena itu, uji hipotesis yang sesuai dan penilaian signifikansi statistik harus dilakukan untuk mengevaluasi hasilnya.