Dalam beberapa budaya, terutama di Jepang, ada sebuah tradisi membuat boneka yang disebut Hinnagami. Boneka ini tidak hanya berupa mainan anak-anak, tapi juga memiliki makna spiritual dan ritual khusus. Membuat Hinnagami memerlukan kesabaran, ketelitian, dan pengorbanan.
Menurut tradisi, membuat Hinnagami dimulai dengan mengumpulkan tanah kuburan yang telah diinjak oleh orang-orang pada siang hari. Tanah kuburan ini harus dikumpulkan secara khusus setiap malam selama tiga tahun lamanya. Bagi mereka yang lebih kuat, kalian harus mengumpulkan tanah dari tujuh kuburan berbeda yang berada di tujuh desa berbeda juga.
Tanah kuburan yang terkumpul kemudian dicampur dengan darah sampai menjadi seperti tanah liat. Lalu, boneka tersebut dibentuk menjadi sebuah boneka yang mewakili dewa atau roh yang dipuja oleh calon pemiliknya. Selanjutnya, boneka tersebut ditaruh dan ditinggalkan di jalanan utama kota, sampai diinjak oleh seribu orang.
Setelah proses tersebut selesai, si pembuat akan mengambil boneka tersebut yang telah menjadi Hinnagami. Dalam beberapa kasus, boneka ini dikatakan memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya.
Namun, ada metode lain untuk membuat Hinnagami. Misalnya, dengan mengumpulkan batu kuburan dan mengukirnya menjadi seribu boneka kecil, dengan masing-masing panjang sekitar 9 cm. Boneka-boneka ini kemudian direbus dalam panci besar sampai hanya satu yang naik ke permukaan.
Boneka yang mengambang konon mengandung jiwa gabungan dari seluruh boneka yang berjumlah seribu tersebut. Boneka tersebut akan menjadi jenis khusus dari Hinnagami yang disebut Kochobbo.
Bagi Anda yang tertarik untuk membuat boneka Hinnagami dan menerima resikonya, pastikan Anda memiliki kesabaran, ketelitian, dan pengorbanan yang tinggi. Karena membuat Hinnagami bukan hanya tentang mengumpulkan bahan-bahan, tapi juga tentang mengembangkan karakter dan jiwa Anda sendiri.
Sumber: Yokai