Menghadapi Rezeki dan Maksiat: Refleksi atas Keberadaan Allah SWT

Menghadapi Rezeki dan Maksiat: Refleksi atas Keberadaan Allah SWT

Tuliskan artikel dalam bahasa Indonesia dengan panjang lebih dari 1000 kata Markdowna yang disimpan untuknya di akhirat daripada perbuatan zalim dan memutus tali silaturahmi." (HR Abu Dawud)

Salam sejahtera, wahai teman-teman Steemit. Pernahkan Anda bertanya-tanya, kenapa orang-orang shaleh (berbuat kebaikan) hidupnya susah, sedangkan orang-orang dzolim (berbuat khurafat) hidupnya mudah? Apa sebabnya?

Saya percaya bahwa Allah SWT membagi rezeki kepada setiap hamba-Nya. Namun, bagaimana dengan maksiat dan dosa yang dilakukan oleh manusia? Maksiat dan dosa itu menghalangi rezeki. Mengapa? Karena yang membagi rezeki itu Allah SWT.

Dosa dan maksiat adalah bentuk pembangkangan seorang hamba pada Allah SWT. Jadi, orang yang hidupnya dipenuhi dengan dosa, rezekinya pun susah. Tapi mengapa banyak orang yang bergelimang dosa dan maksiat tapi rezekinya lancar-lancar saja?

Bisa jadi ibadah yang dilakukan bukan karena Allah Taala, tapi agar dilihat saleh oleh manusia, atau untuk mengejar tujuan atau gelar tertentu. Niat ibadahnya bukan karena Allah Taala, tapi karena yang lain.

Rezeki susah itu ujian! Bisa jadi rezeki susah yang diberikan Allah padanya tujuannya untuk menguji sejauhmana keimanannya? Apakah kondisi itu tetap membuatnya istiqamah dan sabar atau membuatnya berpaling?

Rezeki susah juga pelajaran! Apakah dia introspeksi diri dan mulai merenung, mengapa Allah memberinya kondisi yang tak mengenakkan? Apakah karena perbuatannya di masa lalu? Lalu bagaimana memperbaiki diri?

Rezeki susah juga bentuk sayangnya Allah! Allah memberi rezeki yang sedikit karena tidak ingin hambanya yang saleh lebih mementingkan dunia yang fana dibanding akhirat yang abadi. Allah ingin menyelamatkan hamba dari pengaruh harta dunia yang tak berharga.

Kita juga melihat di sekitar kita ada orang yang kerjanya maksiat melulu tapi kok rezekinya tetap lancar? Jangan langsung berprasangka buruk pada Allah. Bisa jadi Allah memberinya dunia tapi tidak ada bagian untuknya di akhirat nanti.

Allah memalingkan wajahnya! Bisa saja Allah memberinya rezeki melimpah dan nikmat yang tak putus, sementara ia terus berbuat naksiat tapi Allah memalingkan wajah darinya. Apalah arti kita hidup di dunia jika Allah memutus kasih sayangnya ke kita.

Terima Kasih

Leave a comment