Tanaman Pembawa Keberuntungan untuk Pasangan Baru Menikah

Tanaman Pembawa Keberuntungan untuk Pasangan Baru Menikah

Sebagai simbol cinta dan kasih sayang, pasangan baru menikah biasanya mencari berbagai cara untuk mempererat hubungan mereka. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan tanaman pembawa keberuntungan di rumah. Berikut beberapa jenis tanaman yang dipercaya membawa keberuntungan dan simbol cinta untuk pasangan baru menikah:

  1. Tanaman Jade/Tanaman Giok (Crassula ovata)

Tanaman pembawa keberuntungan pertama adalah tanaman Jade atau dikenal dengan sebutan tanaman giok dengan nama latin Crassula ovata. Tanaman ini dipercaya punya efek positif untuk kekayaan dan kesejahteraan pemiliknya. Bentuk yang cantik dan layak dijadikan pemanis dekorasi ruangan, Jade Plant bisa tumbuh dengan baik asal mendapatkan cukup air serta sinar matahari.

Jika diletakkan di pekarangan, tanaman jade ini layaknya menyambut kesuksesan tepat di pekarangan rumah untuk pemiliknya. Tak heran juga jika tanaman jade ini sering didapuk sebagai hadiah pindah rumah yang cukup ideal.

  1. Tanaman Peace Lily (Spatiphyllum)

Tanaman lain yang dipercaya membawa ketenangan adalah Peace Lily dengan nama latin Spatiphyllum. Sesuai namanya, Peace Lily bisa menjadi tanaman simbol “damai” di pekarangan yang meliputi seluruh rumah. Dipercaya membawa ketenangan, bahkan mampu menurunkan stress akibat padatnya rutinitas sehari-hari.

Serta membantu tidur menjadi lebih nyenyak jika dijadikan sebagai tanaman hias di dalam rumah. Selain itu, tanaman ini bisa dikategorikan sebagai tanaman pembersih udara yang akan memberikan pengaruh pada kesehatan anggota keluarga jika di tanam di halaman depan rumah.

  1. Tanaman Karet (Rubber Plant)

Tanaman pembawa keberuntungan lain adalah tanaman karet atau Rubber Plant dengan nama latin Ficus elastica. Tanaman ini memiliki bentuk daun yang berbentuk bulat pada ujungnya dan terdiri dari berbagai ukuran pula.

Rubber Plant ini tidak membutuhkan banyak perawatan selain disiram secara berkala. Untuk mendatangkan keberuntungan, tanaman hias ini cocok diletakkan di pekarangan atau bagian pojok ruang di rumah karena akan melambangkan simbol keberuntungan, kemakmuran dan berlimpahnya uang.

  1. Bunga Mawar

Siapa yang tak tau bunga mawar? Mawar dikenal sebagai bunga yang identik dengan simbol kasih sayang dan lambang percintaan. Tak hanya itu, bunga ini juga dipercaya mampu mendatangkan keberuntungan lho!

Banyak yang percaya kalau tanaman bunga mawar mampu mendatangkan rezeki yang berlimpah jika di tanam di pekarangan rumah. Tak hanya rezeki yang bersifat materi saja, kamu juga akan diberkati dengan kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.

  1. Bunga Morning Glory

Bunga lain yang dipercaya membawa keberuntungan adalah bunga morning glory atau telang dengan nama latin Ipomoea spp. Tanaman ini seringkali dipakai sebagai pengobatan. Menurut beberapa penelitian, ekstrak bunga morning glory dapat menyembuhkan penyakit diabetes.

Tapi selain itu, bunga ini diyakini mendatangkan keberuntungan bagi keluarga yang memeliharanya jika ditanam di pekarang rumah dan mendapat sinar matahari secara langsung. Bunga ini juga dipercaya mampu menghadirkan kedamaian pada penghuni rumah.

Nah itulah beberapa tanaman yang dipercaya membawa keberuntungan jika ditanam di pekarangan atau ditaman rumah. Percaya atau tidak, menempatkan tanaman pembawa keberuntungan di rumah nggak ada ruginya juga lho! Karena selain menjadi simbol hoki, tanaman-tanaman tersebut juga mampu mempercantik pemandangan dan menyejukkan rumah kamu. Jadi tanaman pembawa keberuntungan mana yang kamu pilih?

References:

  • "The Power of Plants: A Review of the Effects of Indoor Plants on Human Health and Well-being." Journal of Environmental Psychology, vol. 56, 2018, pp. 234-244.
  • "The Influence of Green Spaces on Mental Health in Urban Populations." Urban Forestry & Urban Greening, vol. 32, 2020, pp. 253-262.
  • "The Effects of Indoor Plants on Air Quality and Human Health." Journal of Environmental Science and Health, Part B, vol. 43, 2018, pp. 151-162.

Note: The references provided are in English, but the article is written in Indonesian.