Dalam statistik, korelasi adalah ukuran linear dari hubungan antara dua variabel. Nilai korelasi memiliki range antara -1 hingga 1, yang menunjukkan:
- -1: Korelasi negatif sempurna
- 0: Tidak ada korelasi
- 1: Korelasi positif sempurna
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh korelasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk korelasi negatif, positif, dan tidak ada.
Korelasi Negatif
Contoh pertama korelasi negatif adalah hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk berjalan dengan indeks lemak tubuh. Semakin waktu yang dihabiskan untuk berjalan, maka semakin rendah indeks lemak tubuh. Dalam grafik scatterplot, titik-titik data akan terlihat menurun dari atas ke bawah.
Contoh lain adalah hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk menonton TV dengan nilai ujian. Semakin waktu yang dihabiskan untuk menonton TV, maka semakin rendah nilai ujian. Dalam grafik scatterplot, titik-titik data akan terlihat menurun dari atas ke bawah.
Korelasi Positif
Contoh pertama korelasi positif adalah hubungan antara tinggi badan dengan berat badan. Semakin tinggi badan seseorang, maka semakin besar berat badannya. Dalam grafik scatterplot, titik-titik data akan terlihat menanjak dari bawah ke atas.
Contoh lain adalah hubungan antara suhu udara dengan penjualan es krim. Semakin panas suhu udara, maka semakin tinggi penjualan es krim. Dalam grafik scatterplot, titik-titik data akan terlihat menanjak dari bawah ke atas.
Korelasi Tidak Ada
Contoh pertama korelasi tidak ada adalah hubungan antara konsumsi kopi dengan IQ. Berapa banyak kopi yang dikonsumsi seseorang tidak memberikan informasi tentang IQ-nya. Dalam grafik scatterplot, titik-titik data akan terlihat tersebar dan tidak menunjukkan trend.
Contoh lain adalah hubungan antara ukuran sepatu dengan jumlah film yang ditonton per tahun. Berapa besar ukuran sepatu seseorang tidak memberikan informasi tentang jumlah film yang ditonton-nya. Dalam grafik scatterplot, titik-titik data akan terlihat tersebar dan tidak menunjukkan trend.
Dalam kesimpulan, korelasi adalah konsep penting dalam statistik yang memungkinkan kita untuk menjelajahi hubungan antara dua variabel. Dengan memahami korelasi positif, negatif, dan tidak ada, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam berbagai situasi.
Sumber Tambahan
- Apa yang dianggap sebagai "Korelasi Lemah"?
- Apa yang dianggap sebagai "Korelasi Kuat"?
- Korelasi vs. Asosiasi: Apa Perbedaan?
Dengan nama saya Zach Bobbitt, saya memiliki gelar Master of Science dalam Statistika Aplikasi dan telah bekerja pada algoritma machine learning untuk bisnis profesional di sektor kesehatan dan ritel. Saya bergerak dengan statistik, machine learning, dan visualisasi data dan menciptakan Statology sebagai sumber daya bagi siswa dan guru-guru. Tujuan saya dengan situs ini adalah membantu Anda mempelajari statistik melalui penggunaan kata-kata yang mudah, contoh-contoh sehari-hari, dan ilustrasi yang bermanfaat.