Membeli dan merawat Aglaonema berarti menciptakan ladang investasi yang sangat potensial. Selain memiliki harga yang tinggi, tanaman ini juga bermanfaat untuk kesehatan. Tidak heran jika banyak orang yang tertarik untuk memiliki dan merawat serta membudidayakan tanaman Aglaonema ini.
Apa saja manfaat tanaman Aglaonema? Berikut uraiannya:
- Memurnikan Udara: Tanaman ini dapat menghilangkan gas beracun seperti Benzena, Formaldehida, CO, dan lain-lain.
- Mempercantik kamar: Menyerap CO2 di malam hari.
- Menghasilkan Oksigen: Tanaman indoor berdaun cantik ini menghasilkan oksigen sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kesehatan baik di tempat tinggal maupun di ruang kerja.
Cara Merawat Aglaonema
Merawat Aglaonema bukanlah hal yang mudah. Tanaman tersebut ada yang tidak bisa berhadapan dengan sinar matahari langsung. Beberapa hanya mampu tinggal di tempat yang kering dan mungkin terkena sinar matahari setiap hari. Tak heran jika tanaman ini sering dikategorikan sebagai tanaman "kutu".
Kamu dapat menemukan sekitar 30 spesies Aglaonema yang tersebar di beberapa wilayah di seluruh dunia. Untuk menanamnya perlu memperhatikan suhu udara, kelembaban, cahaya, dan penempatan pertumbuhan. Aglaonema atau sri rezeki dapat tumbuh di atas ketinggian 300-400 meter di atas permukaan laut. Ada beberapa spesies yang tumbuh dari dataran rendah.
Aglaonema tumbuh baik di lokasi yang teduh dan tidak pernah berkali-kali terkena sinar matahari dengan intensitas 10 sampai 30%. Dari segi kelembaban, tanaman ini bisa menerima antara 50-70%. Jika kelembaban pada media tanam lebih banyak dari biasanya akan muncul jamur atau jamur yang dapat mengganggu pertumbuhannya.
Media tanam Aglaonema yang disiapkan benar-benar harus bersih dari kuman atau bibit penyakit, memiliki pH 7. Media tanam yang memiliki pH netral penting untuk diperhatikan karena mengandung nutrisi yang melimpah. Selain itu, media tanam benar-benar sebaiknya mampu mengatasi kelebihan air atau porositas.
Porositas sangat dipengaruhi oleh lingkungan misalnya kelembaban dan ketinggian media tanam. Porositas tinggi menjadi penting di daerah yang kaya akan intensitas curah hujan dan terletak sempurna di dataran tinggi. Sedangkan di tempat-tempat yang curah hujannya rendah dan juga berada di dataran tinggi, media tanam harus dijaga agar tidak kekeringan.
Meski Aglaonema tergolong tanaman yang daya tahannya cukup kuat, namun tanaman ini tak luput dari serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman ini antara lain belalang, kutu putih, serangga sisik, ulat bulu, sisik kutu, dan kutu putih akar.
Penyakit yang sering menyerang Aglaonema antara lain:
- Virus: Daun Aglaonema menggulung dan berubah menjadi kekuningan. Perubahan tersebut dihasilkan oleh virus yang menyerang dan menghancurkan klorofil jaringan lain di dalam daun.
- Layu Fusarium: pH Aglaonema dalam kondisi ini biasanya rendah karena media tanam menjadi sangat basah. Gejalanya terjadi pada tulang daun yang menjadi pucat.
Itulah tadi penjelasan tentang manfaat tanaman Aglaonema serta cara perawatannya. Apakah kamu tertarik merawat tanaman hias ini?