Sejarah X-Ray dan Kristalografi

Sejarah X-Ray dan Kristalografi

Pada tahun 1895, Wilhelm Conrad Röntgen mengumumkan penemuannya akan sinar-X, sebuah jenis gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang lebih pendek daripada cahaya tampak. Penemuan ini memungkinkan para ilmuwan untuk membaca struktur internal benda-benda padat, termasuk kristal.

Pada tahun 1912, Max von Laue melakukan eksperimen pertama menggunakan sinar-X untuk mengumpulkan data difraksi X-ray. Eksperimen ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengetahui struktur internal sebuah kristal dan membantu dalam pengembangan kristalografi.

Pada tahun 1913, Henry Gwyn Jeffreys Moseley melakukan eksperimen yang lebih lanjut menggunakan sinar-X. Eksperimen ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengetahui nomor atom sebuah unsur dan membantu dalam pengembangan tabel periodik.

Pada tahun 1915, Lawrence Bragg menerima Hadiah Nobel Fisika karena karyanya pada difraksi sinar-X. Penghargaan ini diterima bersama-sama dengan Walter Friedrich.

Kemudian, pada tahun 1920-an, para ilmuwan seperti Bertram Eugene Warren dan P. Scherrer melakukan penelitian lebih lanjut pada difraksi X-ray dan membantu dalam pengembangan kristalografi.

Pada tahun 1960-an, teknologi LEED (Low-Energy Electron Diffraction) dikembangkan, yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengumpulkan data difraksi low-energy electron. Teknologi ini sangat berguna dalam pengembangan material-material baru.

Pada tahun 1970-an dan 1980-an, teknologi TEM (Transmission Electron Microscopy) dikembangkan, yang memungkinkan para ilmuwan untuk melihat struktur internal sebuah material dengan lebih baik.

Pada tahun 1990-an, teknologi X-ray diffractometry dikembangkan, yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengumpulkan data difraksi X-ray dengan lebih baik.

Saat ini, teknologi kristalografi dan sinar-X digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pengembangan material-material baru, biomedis, dan energi.

Referensi:

  • Moseley, Henry G. J. (1913). "The High-Frequency Spectra of the Elements". The London, Edinburgh and Dublin Philosophical Magazine and Journal of Science.
  • Warren, Bertram Eugene (1990). X-ray diffraction. Dover books on physics and chemistry.
  • Scherrer, P. (1918). "Bestimmung der Größe und der inneren Struktur von Kolloidteilchen mittels Röntgenstrahlen".
  • Patterson, A. L. (1939). "The Scherrer Formula for X-Ray Particle Size Determination".
  • Hiltner, PA; IM Krieger (1969). "Diffraction of Light by Ordered Suspensions".
  • Aksay, IA (1984). "Microstructural Control through Colloidal Consolidation".
  • Luck, Werner; Klier, Manfred; Wesslau, Hermann (1963). "Über Bragg-Reflexe mit sichtbarem Licht an monodispersen Kunststofflatices. II".
  • Barden, S.C.; Williams, J.B.; Arns, J.A.; Colburn, W.S. (2000). "Tunable Gratings: Imaging the Universe in 3-D with Volume-Phase Holographic Gratings (Review)".
  • C. Kress, Bernard; Meyruels, Patrick (2009). Applied Digital Optics : From Micro-optics to Nanophotonics.

Bibliografi:

  1. Neil W. Ashcroft and N. David Mermin, Solid State Physics (Harcourt: Orlando, 1976).
  2. Bragg W (1913). "The Diffraction of Short Electromagnetic Waves by a Crystal". Proceedings of the Cambridge Philosophical Society.
  3. Nobel Prize in Physics – 1915
  4. https://web.archive.org/web/20110608141639/http://www.physics.uoguelph.ca/~detong/phys3510_4500/xray.pdf