Salah satu kebiasaan buruk manusia adalah suka membawa-bawa nama Allah untuk kepentingan dirinya, seolah-olah apa yang ada dipikirannya selalu sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah. Padahal, hidup tidak usah dibuat sulit, tidak usah ruwet. Asal tidak maksiat, bisa menjadi pribadi yang menyenangkan dan bermanfaat bagi banyak orang serta tidak mengusik hidup orang lain, itu sudah cukup.
Kesadaran Diri
Sering kali kita mengabaikan hal-hal kecil, padahal dari sanalah sesuatu yang besar lahir dan tumbuh. Kita harus curiga dengan otak dan pikiran kita. Berterima kasihlah kepada cinta, karena cinta darinya bisa membuatmu lebih kuat dari sebelumnya.
Sabarmu Akan Terbayar
Allah tidak pernah ingkar pada hamba-Nya, meski sekecil biji Zarrah pun janji Allah selalu ditepati. Sabarmu akan terbayar, lelahmu akan hilang, sakitmu akan sembuh, kamu harus ingat, Allah tidak buta. Kalau untuk kenyang hanya butuh satu piring, kenapa harus korupsi?
Niat Sholat
Kalau niat sholat jangan hanya karena diterima sholatnya saja, itu nafsu. Niatlah sholat karena kamu merasa diciptakan dan ditakdirkan untuk sujud, karena faktanya Gusti Allah memang pantasnya disujudi.
Bersyukur
Bersyukur itu perlu terus latihan. Jangan hanya rasa syukur hanya saat memiliki sesuatu. Untuk menjadi yang terbaik, kamu harus mempunyai mimpi yang besar serta semangat untuk mewujudkannya.
Allah Mengganti Luka
Allah akan mengganti semua luka yang pernah engkau rasakan dengan kebahagiaan yang tak pernah terduga. Jangan pernah putus asa saat merasa dalam kesulitan, sebab Allah menyertakan kemudahan setelah kesulitan.
Menasehati dan Mengenal
Kita diminta untuk saling mengenal dan menasehati. Bukan untuk saling menilai dan menghakimi.
Fakta atau Hoaks?
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pada artikel ini, Gus Baha mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah ingkar pada hamba-Nya, dan Sabarmu akan terbayar. Dia juga menegur kita untuk menjadi lebih bersyukur dan tidak membawa-bawa nama Allah untuk kepentingan diri sendiri.
Namun, pada bagian akhir artikel ini, terdapat iklan produk "Kerupuk Babi Rejeki" yang mengganggu alur pikiran pembaca. Iklan ini tidak relevan dengan isi artikel dan hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk.