Sritex Masih Rugi, Berharap Bursa Dibuka Lagi

Sritex Masih Rugi, Berharap Bursa Dibuka Lagi

Pasar modal Indonesia menghadapi keterkaitan yang tidak stabil sejak beberapa waktu lalu. Salah satu emiten yang terdampar adalah Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), yang diputuskan oleh bursa sebagai perusahaan yang mengalami kondisi buruk. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti restrukturisasi anak usaha di Singapura dan New York, serta penundaan pembayaran pokok dan bunga Medium Term Notes (MTN) Sritex Tahap III Tahun 2018.

Pada hari Jumat, Direktur Keuangan Sritex Welly Salam mengatakan bahwa perusahaan meminta waktu untuk menyelesaikan restrukturisasi agar suspensi saham lebih dari dua tahun kembali dibuka. "Terkait dengan dua hal ini kami membutuhkan waktu cukup panjang karena proses hukum tidak bisa diprediksi, kami meminta batas waktu hingga akhir 2024," kata Welly.

Menurut Welly, Sritex sudah selesai menyelesaikan kasus Penundaan Kreditur (PKPU) dan sudah berdiskusi dengan pihak bursa terkait suspensi saham. "Nanti kalau sudah selesai permasalahan restrukturisasi, tentunya kita akan mengikuti sesuai aturan bursa. Kita akan diminta melakukan mini public expose dan pihak bursa akan melakukan pembukaan perdagangan kembali," lanjutnya.

Sritex juga telah berupaya untuk memulihkan kinerja fundamental dengan beberapa strategi, seperti mengoptimalkan supply chain, efisiensi kebutuhan modal kerja, monitoring pelaksanaan perjanjian restrukturisasi, dan optimalisasi sumber daya yang dimiliki. Pada saat ini, Sritex memiliki fokus di EBITDA dan arus kas yang positif terlebih ada kewajiban pembayaran bunga pasca restrukturisasi.

Welly juga mengklaim bahwa pihaknya sudah menyiapkan cadangan khusus untuk pembayaran bunga yang sudah dijadwalkan. "Kami memang memfokuskan pendapatan tapi juga cashflow, ditujukan untuk pembayaran bunga. Sejak September sudah melakukan pembayaran di kreditur, dari sekian banyak ada beberapa yang belum menyelesaikan legal administrasi restrukturisasi, itu sudah kami siapkan (cash flow)," imbuhnya.

Dalam situasi seperti ini, Sritex berharap dapat melanjutkan kegiatan operasionalnya dan meningkatkan kinerja perusahaan. Welly juga menginginkan agar pihak bursa dapat membuka perdagangan saham kembali, sehingga investor dapat melakukan transaksi dan memantau kinerja Sritex.

Dalam konklusi, Sritex membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikan restrukturisasi anak usaha dan mengatasi beberapa masalah lainnya. Welly berharap dapat melanjutkan kegiatan operasionalnya dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Leave a comment