Rezeki adalah salah satu istilah Islam yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Namun, apa yang kita kenal tentang rezeki? Rezeki bukan hanya berupa kekayaan materi, melainkan juga kesehatan, pasangan, keturunan, teman baik, pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, dan sebagainya. Semua itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepada kita.
Dalam ayat Al-Qur'an, Allah berfirman: "Dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya." (QS. At-Talaq: 3) Ayat ini meneguhkan bahwa rezeki bukan hanya datang dari sumber yang kita kenal, melainkan juga dapat datang dari arah yang tidak kita sangka.
Selain itu, Allah juga berfirman: "Sungguh, Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. Ali Imran: 37) Ayat ini meneguhkan bahwa Allah memiliki keputusan dan hikmat untuk menentukan siapa yang akan menerima rezeki-Nya.
Bahkan, Allah juga berfirman: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya itu tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)." (QS. Huud: 6) Ayat ini meneguhkan bahwa Allah memiliki catatan dan hikmat untuk menentukan rezeki setiap makhluk.
Dalam sejarah, Umar bin Khattab pernah berbicara tentang rezeki dengan kata-kata: "Aku sudah melihat segala bentuk rezeki, tapi tidak aku temukan rezeki yang lebih baik daripada kesabaran." Katakata ini meneguhkan bahwa rezeki dapat datang dalam bentuk apa pun, asalkan kita bersyukur dan sabar.
Namun, seringkali kita lupakan bahwa Allah telah berfirman: "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut ditimpa kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya, membunuh mereka adalah suatu perbuatan dosa besar." (QS. Al-Isra': 31) Ayat ini meneguhkan bahwa Allah akan memberikan rezeki-Nya kepada kita, asalkan kita tidak melakukan perbuatan dosa.
Dalam Hadits Nabi Muhammad SAW juga diceritakan: "Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kalian meminta makan kepada-Ku, pasti akan Aku beri." Kata-kata ini meneguhkan bahwa Allah akan memberikan rezeki-Nya kepada kita, asalkan kita beriman dan bersyukur.
Bahkan, Nabi Muhammad SAW juga diceritakan: "Seseorang merasa bahagia bukan karena ia memiliki banyak harta, tetapi karena ia tidak membandingkan apa yang ia miliki dengan milik orang lain." Kata-kata ini meneguhkan bahwa rezeki tidak harus berupa kekayaan materi, melainkan juga kesehatan, pasangan, keturunan, teman baik, pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, dan sebagainya.
Dalam kesimpulan, rezeki bukan hanya berupa kekayaan. Kesehatan, pasangan, keturunan, teman baik, pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, dan sebagainya juga merupakan rezeki yang diberikan Allah kepada kita. Maka mintalah rezeki yang baik kepada-Nya dan senantiasa bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat yang telah Dia berikan kepadamu.
Ilustrasi
- Bulan purnama, masjid, Islami. (Photo by Yasir Gürbüz from Pexels)
- Rezeki tidak hanya berupa kekayaan. Kesehatan, pasangan, keturunan, teman baik, pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, dan sebagainya juga merupakan rezeki yang diberikan Allah kepada kita.
Referensi
- Al-Qur'an
- Hadits Nabi Muhammad SAW