Pada tahun 2010, tim peneliti dari Departemen Física, Centro de Estudios Subatómicos, dan Centro Científico–Tecnológico de Valparaíso, Universidad Técnica Federico Santa María, Chile, telah melakukan penelitian pada efek shadowing dalam scattering Compton yang terjadi pada inti nuklir. Penelitian ini dilakukan dalam framework model warna dipole (color dipole model) dan menggunakan fungsi gelombang foton lunak yang diperoleh melalui model vacuum instanton.
Pada penelitian ini, tim peneliti mengkaji efek shadowing pada scattering Compton yang terjadi pada inti nuklir. Scattering Compton adalah fenomena fisika yang terjadi ketika foton lembut berinteraksi dengan partikel subatomik seperti quark dan gluon. Fenomena ini sangat penting dalam memahami struktur inti nuklir dan proses scattering lainnya.
Dalam penelitian ini, tim peneliti menggunakan amplitudo fenomenologis dipole yang tergantung pada parameter bumi (impact parameter dependent phenomenological elastic dipole amplitude). Mereka juga mengkaji efek shadowing baik pada quark maupun gluon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek shadowing sangat signifikan dalam memahami scattering Compton yang terjadi pada inti nuklir.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, tim peneliti mengkaji rasio cross-section antara nucleus dan nucleon untuk scattering Compton yang kohern. Mereka juga mengkaji dependensi rasio tersebut terhadap berbagai variable kinematik, seperti xB (kinematical variable yang terkait dengan momentum partikel), Q2 (kuadrat momentum transfer), dan A (massa inti nuklir).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek shadowing sangat signifikan dalam memahami scattering Compton yang terjadi pada inti nuklir. Rasio cross-section antara nucleus dan nucleon menurun seiring bertambahnya xB, Q2, dan A.
Kesimpulan
Penelitian ini membantu meningkatkan pemahaman tentang efek shadowing dalam scattering Compton yang terjadi pada inti nuklir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek shadowing sangat signifikan dalam memahami struktur inti nuklir dan proses scattering lainnya.
Dalam pengembangan penelitian, tim peneliti menggunakan model warna dipole (color dipole model) untuk mengkaji efek shadowing pada quark dan gluon. Mereka juga menggunakan fungsi gelombang foton lunak yang diperoleh melalui model vacuum instanton.
Penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan pemahaman tentang fisika inti nuklir dan proses scattering lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan teknologi canggih lainnya.
Referensi
- Kopeliovich, B.Z., Schmidt, I., & Siddikov, M. (2009). Deeply virtual Compton scattering via color dipoles: Nonperturbative effects. Phys. Rev. D, 79(3), 034019.
- Kopeliovich, B.Z., Schmidt, I., & Siddikov, M. (2010). Shadowing in Compton scattering on nuclei. Phys. Rev. D, 81(9), 094013.
Gambar
Dalam penelitian ini, tim peneliti juga mengkaji dependensi rasio cross-section antara nucleus dan nucleon terhadap berbagai variable kinematik. Mereka juga mengkaji efek shadowing pada quark dan gluon.
Berikut adalah beberapa gambar yang digunakan dalam penelitian:
- Figure 1: Rasio cross-section antara nucleus dan nucleon untuk scattering Compton yang kohern, sebagai fungsi xB dan Q2.
- Figure 2: Dependensi rasio cross-section antara nucleus dan nucleon terhadap xB, dengan dan tanpa efek shadowing pada gluon.
- Figure 3: Dependensi rasio cross-section antara nucleus dan nucleon terhadap t, untuk scattering Compton yang inkoherent.
- Figure 4: Rasio cross-section antara nucleus dan nucleon untuk scattering Compton yang kohern, sebagai fungsi W (energi foton) dan t.
- Figure 5: Dependensi rasio cross-section antara nucleus dan nucleon terhadap W dan t, untuk scattering Compton yang inkoherent.
Dengan demikian, penelitian ini membantu meningkatkan pemahaman tentang efek shadowing dalam scattering Compton yang terjadi pada inti nuklir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek shadowing sangat signifikan dalam memahami struktur inti nuklir dan proses scattering lainnya.