Shalat Hajat: Membuka Kunci Pengampunan dan Berbagai Keberkahan

Shalat Hajat: Membuka Kunci Pengampunan dan Berbagai Keberkahan

Sebelum memulai artikel ini, mari kita berdoa dengan doa Rasulullah saw riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim: "Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

Doa ini adalah pengantar kita untuk memahami tentang shalat hajat, yaitu sebuah ibadah yang sangat penting dalam Islam. Shalat hajat adalah doa yang kita lontarkan kepada Allah SWT dengan tujuan spesifik, yakni meminta ampunan, keselamatan, keberkahan, dan kepuasan hati.

Menurut Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, shalat hajat memiliki beberapa syarat. Pertama, kita harus berdoa dengan niat yang sungguh-sungguh dan tidak ada tujuan lainnya. Kedua, kita harus mematuhi syariat Islam dan tidak melanggar perintah Allah SWT.

Dalam menjalankan shalat hajat, kita diwajibkan untuk membaca dua rakaat (atau 12 rakaat) terlebih dahulu. Lalu, kita dapat membaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Ikhlas (atau surat pendek lainnya). Kemudian, kita dapat membaca shalawat dan doa yang warid.

Doa hajat sendiri adalah sebuah doa yang kita lontarkan kepada Allah SWT dengan tujuan spesifik. Doa ini harus sesuai dengan keadaan dan hajat pribadi kita. Contohnya, jika kita sedang memiliki hajat tertentu, kita dapat membaca doa riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini:

"Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih."

Dengan demikian, setelah kita membaca doa Rasulullah saw dan doa hajat, barulah kita dapat memanjatkan doa yang sesuai dengan hajat khususnya.

Dalam konklusi, shalat hajat adalah sebuah ibadah yang sangat penting dalam Islam. Dengan berdoa kepada Allah SWT dengan niat yang sungguh-sungguh dan mengikuti syariat Islam, kita dapat memperoleh ampunan, keselamatan, keberkahan, dan kepuasan hati. Mari kita meningkatkan ibadah kita dan mencari rahmat Allah SWT.

Rujukan:

  • Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104.
  • Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Keterangan: Artikel ini ditulis oleh Syakir NF dan diedit oleh Aiz Luthfi.