Pasar yang terbuka dan permintaan yang tinggi, namun masih menghadapi kesulitan dalam hal bahan baku. Hal ini terlihat pada usaha kecil menengah (UKM) UD Sri Rejeki di Sulawesi Tengah. Pemilik UD Sri Rejeki, Sri Astuti, mengungkapkan rasa syukurnya atas kunjungan dari Wamendag RI dan dukungan dari Kemendag RI maupun Dinas Perindag Sulawesi Tengah.
"Terimakasih kami ucapkan atas perhatian yang diberikan kepada kami sampai bisa seperti saat ini. Ini bentuk nyata hadirnya pemerintah memajukan para pelaku UKM di daerah," jelas Sri Astuti. Dia juga berharap, pemerintah dapat terus mendampingi para pelaku UKM di Sulawesi Tengah sehingga produk asli daerah ini dapat diterima tidak hanya di pasar dalam negeri, namun juga luar negeri.
Sri Rejeki sendiri telah berdiri sejak 1997. Awalnya, UKM ini memproduksi berbagai jenis abon. Seiring waktu, pada tahun 2000-an, mereka mulai melirik bawang goreng. Bawang merah asli Sulawesi Tengah yang berbeda dengan daerah lain membuat produk bawang goreng Sri Rejeki menjadi sangat digemari, tidak hanya di Sulawesi Tengah namun juga di luar daerah.
Saat ini, Pusat Oleh-oleh UD Sri Rejeki telah menjual berbagai jenis produk, mulai dari abon, bawang goreng, sambal roa dan berbagai jenis panganan khas Sulawesi Tengah lainnya. Salah satu produk yang sangat populer adalah Bawang Goreng Sri Rejeki Palu. Produk ini telah dijual melalui platform e-commerce seperti Tokopedia.
Menurut data di Tokopedia, UD Sri Rejeki telah menjual sebanyak 1.604 produk bawang goreng dengan berbagai ukuran dan varian. Rata-rata harga produknya sekitar Rp42.000 per kemasan. Mereka juga telah meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan bahan baku yang terjamin kualitasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, UD Sri Rejeki telah menjadi salah satu pelaku UKM yang berprestasi di Sulawesi Tengah. Mereka memiliki visi untuk meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan usaha mereka lebih lanjut.
Namun, masih ada tantangan lain yang dihadapi oleh UD Sri Rejeki, yaitu kesulitan dalam hal bahan baku. Hal ini membuat pelaku UKM harus mencari solusi lain untuk meningkatkan kualitas produk dan memenuhi permintaan pasar.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah memberikan dukungan besar-besaran kepada pelaku UKM di Sulawesi Tengah. Dukungan ini sangat membantu bagi usaha kecil menengah seperti UD Sri Rejeki untuk meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan usaha mereka lebih lanjut.
Dalam hal ini, pemerintah dapat terus mendampingi para pelaku UKM di Sulawesi Tengah sehingga produk asli daerah ini dapat diterima tidak hanya di pasar dalam negeri, namun juga luar negeri. Dengan demikian, usaha kecil menengah seperti UD Sri Rejeki dapat menjadi bagian dari progresivitas ekonomi di Sulawesi Tengah.