Pada siang yang cerah, saya bersama Ernest dari Kupang tiba di Hotel Bayview Garden, Labuan Bajo. Senyum yang lebar dan sapaan selamat siang ramah dengan aksen Indonesia timur yang khas membangkitkan rasa hormat. Saya teringat pada bapak rombongan yang membawa kertas bertuliskan nama rombongan, siap menunggu kami di pintu keluar bandara.
Perjalanan dari Bandara Komodo ke Hotel Bayview Garden hanya membutuhkan waktu 7 menit saja. Lobby hotel yang hanya "seuprit" memang kurang meyakinkan, karena dari bawah tidak begitu terlihat kamar hotelnya. Namun, perasaan excited saya bertambah ketika kita memasuki kamar.
Setiap kamar memiliki fasilitas dan interior yang berbeda. Saya menempati kamar No. 7 bersama Ernest. Balkonnya cukup luas, tapi sayangnya pemandangan ke arah laut tertutup tanaman dan juga krei bambu. Ada bed / dipan panjang dan juga meja untuk bersantai sambil tiduran.
Hotel ini cukup ramah lingkungan juga karena disediakan air mineral galon. Jadi kita bisa mengisi ulang air minum di botol ataupun membuat teh/kopi menggunakan pemanas air. Ada satu hal yang unik, yaitu obat nyamuk bakar yang disediakan di pojokan balkon.
Interior di dalam kamar yang saya tempati biasa saja. Di sini tersedia 1 kasur besar dan 1 kasur kecil, jadi bisa dipakai untuk 3 orang. Selain itu juga ada kulkas kecil dan deposit box. Uniknya lagi di sini tidak terdapat televisi. Tapi masuk akal juga sih, karena tujuan kita ke Labuan Bajo ingin eksplorasi dan di hotel hanya untuk istirahat atau menikmati pemandangan yang ada.
Suasana di luar
Suasana dari dalam
Kamar No. 5 yang ditempati Ade dan Kama lebih bagus lagi, meskipun dari luar terlihat hanya seperti ruangan petugas resto, karena lokasinya tepat berada di tempat makan. Dari tempat sarapan ini kita bisa melihat aktivitas pelabuhan dan juga matahari terbenam tanpa terhalang tanaman.
Balkon di dalamnya tidak terlalu luas, tapi interiornya lebih bagus, dengan dominasi kayu dan bambu pada dinding, lantai, dan langit-langit. Bagian tengahnya pun terdapat kasur panjang yang bisa digunakan untuk bersantai.
Toilet di kamar ini pun bagus interiornya dan air panas bisa berfungsi dengan baik, tidak seperti di kamar No. 7.
Makan malam yang disajikan enak banget, tapi sayangnya saya sedikit terganggu karena ada anjing besar yang suka mondar-mandir di kolong. Tapi anak anjingnya sih nggak masalah soalnya lucu.
Menu sarapan di sini hanya roti gandum, telor orek atau mata sapi, pie pisang, dan juga buah-buahan ala bule. Bagi yang perutnya nggak cocok mungkin 1 jam bakal laper lagi karena emang nggak pakai nasi.
Secara keseluruhan sebenarnya hotel Bayview Garden ini bagus, pegawainya pun ramah-ramah. Cuma memang lahannya kecil, jadi nggak ada tempat untuk parkir. Dan yang jadi masalah bagi yang tidak suka olahraga adalah kita harus mengeluarkan tenaga ekstra dari bawah (jalan raya) untuk ke kamar yang posisinya di atas. Udah seperti naik gunung aja karena harus melewati beberapa "pos". Selain itu juga, jalur tangga yang terjal itu sama seperti jalur Cemoro Sewu Gunung Lawu. Jadi lutut akan ketemu hidung, dan dipastikan bakal ngos-ngosan sedikit berkeringat.
Selamat mendaki Bayview Garden.