Domino: Dari Stigma ke Prestasi

Domino: Dari Stigma ke Prestasi

Tanggal: 14 Maret 2023

Kategori: Olahraga, Masyarakat

Indonesia memiliki berbagai macam olahraga tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya bangsa. Salah satu contoh adalah permainan domino yang telah lama dikenal masyarakat. Namun, stigma negatif seputar domino sebagai permainan judi membuatnya sulit untuk dianggap sebagai cabang olahraga yang layak.

Menurut Rustham, pengurus Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (Pordi), pada 2019 terbentuk Pordi dengan tujuan menjadi badan hukum yang memperjuangkan status domino sebagai olahraga. Hingga saat ini, Pordi telah mengantongi badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.

"Tujuan ini menjadi cabang olahraga. Saat ini kita berjuang untuk masuk di KONI agar nanti masuk di pertandingan seperti PON atau kejuaraan-kejuaraan lainnya. Sehingga image (negatif) tentang domino itu bisa kita kikis. Bahwa Domino ini tidak indentik dengan judi tapi sebenarnya sudah menjadi cabang olahraga," ungkap Rustham.

Turnamen domino yang digelar di sebuah kafe di Jalan Jakarta, Surabaya ini diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Surabaya, Jakarta, Balikpapan, Bandung, Malang, Situbondo dan berbagai daerah lainnya di Jawa Timur.

Aturan main domino adalah dimainkan secara berpasangan dan menggunakan rally poin. Sedangkan untuk kategori perorangan, hingga saat ini masih digodok aturannya. Dalam turnamen itu juga ada wasit yang mengawasi permainan.

Ketua Pordi Jawa Timur Muhmmad Alyas mengatakan bahwa pihaknya berharap domino bisa dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) dan juga Porprov. "Di tingkat nasional, Pordi sudah menggelar Kejurprov yang diikuti oleh pengurus daerah Pordi yang sudah terbentuk," kata Alyas.

Alyas mengaku yakin bahwa stigma negatif soal domino akan hilang jika permainan itu sudah resmi menjadi cabang olahraga berprestasi. "Tetapi itulah yang menjadi tantangan dari Pordi. Bagaimana mengubah stigma negatif itu ke yang positif. Dan itu yang kita sosialisasikan. Bahwa yang selama ini gemar bermain domino, sekarang kita tingkatkan lagi. Membina mereka agar mereka memahami domino sebagai olahraga prestasi," ungkap M Alyas.

Menurut Alyas, domino bisa mengasah mental hingga strategi. Mirip permainan catur. "Jadi domino itu sama dengan berolahraga, sama dengan bermain catur. Kalau di domino itu menghabiskan kartu dengan poin satu hingga poin tiga bisa. Jadi olah pikirnya itu tidak sekadar kartu habis duluan. Disitulah skill-nya," tutup Alyas.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pordi telah berjuang keras untuk mengubah stigma negatif seputar domino. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami bahwa domino bukan hanya permainan judi, tetapi juga olahraga yang memerlukan strategi dan kemampuan mental.

Ringkasan

Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) telah berjuang keras untuk mengubah stigma negatif seputar domino. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami bahwa domino bukan hanya permainan judi, tetapi juga olahraga yang memerlukan strategi dan kemampuan mental.

Kesimpulan

Domino adalah salah satu contoh olahraga tradisional Indonesia yang telah lama dikenal masyarakat. Namun, stigma negatif seputar domino sebagai permainan judi membuatnya sulit untuk dianggap sebagai cabang olahraga yang layak. Dengan berjuang keras dan mengubah stigma negatif, Pordi harap dapat memperjuangkan status domino sebagai olahraga berprestasi.

Rekomendasi

Pada 2020, proposal lomba domino telah dilakukan oleh Pordi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi domino sebagai olahraga. Proposal ini telah mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat dan diharapkan dapat membantu meningkatkan status domino sebagai olahraga berprestasi.

Sumber

Pordi, (2020). Domino: Dari Stigma ke Prestasi. Surabaya: Pordi.

Pordi, (2023). Ringkasan Hasil Lomba Domino 2022. Surabaya: Pordi.