Sejak lama, orang tua di berbagai belahan dunia telah mengalami krisis dalam menghadapi masa muda anak-anak mereka. Pernahkah Anda mendengar tentang masa muda sebagai salah satu momen terbaik dalam hidup? Ternyata, studi terbaru menunjukkan bahwa masa muda tidak lagi menjadi momen terbaik seperti dulu.
Pada awal abad ke-20, masa muda dianggap sebagai waktu yang penuh dengan kegembiraan dan energi. Mereka adalah orang-orang yang siap untuk menjelajahi dunia, mencoba hal-hal baru, dan membuat kesalahan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, studi menunjukkan bahwa masa muda tidak lagi menjadi momen terbaik.
Studi terbaru yang diterbitkan oleh organisasi non-profit di Amerika Serikat, Youth Risk Behavior Surveillance System (YRBSS), menemukan bahwa masa muda sekarang ini berbeda dengan masa lalu. Mereka menemukan bahwa anak-anak dan remaja sekarang ini lebih rentan mengalami keputusasaan, depresi, dan gangguan mental lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan ini adalah tidak hanya sosial dan ekonomi, tapi juga teknologi. Dengan kemunculan internet dan media sosial, anak-anak dan remaja sekarang ini memiliki akses langsung ke informasi yang dapat mempengaruhi suasanya mereka.
Selain itu, adanya tekanan sosial dan peer pressure juga mempengaruhi masa muda sekarang ini. Anak-anak dan remaja sekarang ini diharapkan untuk sukses dan mencapai tujuan tertentu dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini dapat menimbulkan tekanan mental yang signifikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah dikemukakan bahwa masa muda tidak lagi menjadi momen terbaik seperti dulu. Mereka berada di tengah-tengah perubahan besar dan memerlukan bantuan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Bebas
Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh Scientific American pada tanggal 20 Juli 2024.