Scatter plot adalah salah satu jenis grafik yang paling umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel. Grafik ini menggunakan sistem koordinat Cartesia untuk menampilkan data sebagai titik-titik atau simbol di atas garis-garis x dan y. Dalam scatter plot, x-aksen (garis horizontal) dan y-aksen (garis vertikal) masing-masing memiliki fieldnya sendiri.
Cara Membaca Scatter Plot
Scatter plot menggunakan dua field untuk menampilkan hubungan antara pasangan variabel dalam satu grafik. Umumnya, x-aksen adalah variabel independen, sementara y-aksen adalah variabel dependen. Variabel independen tidak berubah oleh variabel lain, sedangkan variabel dependen berubah karena variabel independen.
Untuk membaca scatter plot, Anda harus memahami apa yang diukur oleh x-aksen dan y-aksen. Kemudian, Anda perlu meninjau grafik untuk melihat apakah terdapat korrelasi antara field-field dalam grafik. Jika variabel-variabel tersebut korrelatif, maka titik-titik data akan jatuh di atas garis atau kurva. Semakin kuat korrelasi, semakin ketat titik-titik data mengikut garis atau kurva.
Tipe Analisis yang Dukung Scatter Plot
Scatter plot mendukung penemuan korrelasi antara dua variabel. Contohnya, scatter plot dapat membantu menemukan apakah tingkat hujan berpengaruh pada jumlah parasols yang terjual dalam satu hari.
Kapan dan Bagaimana Menggunakan Scatter Plot untuk Analisis Visual
Anda dapat menggunakan scatter plot untuk menginvestigasi apakah terdapat hubungan antara dua variabel. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui jika salah satu variabel adalah prediktor yang baik untuk variabel lain.
Contohnya, scatter plot dapat membantu Anda melihat apakah terdapat koneksi antara penjualan toko es krim dan suhu rata-rata harian. Dalam scenario ini, suhu rata-rata harian akan menjadi variabel independen (x-aksen), sementara penjualan toko es krim adalah variabel dependen (y-aksen). Setiap titik data pada grafik ini akan mewakili satu hari.
Contoh Scatter Plot yang Baik dan Buruk
Contoh Scatter Plot yang Baik
Grafik di atas menunjukkan korrelasi antara penjualan dan keuntungan toko. Dalam grafik ini, Anda dapat melihat bahwa penjualan tidak secara langsung berpengaruh pada keuntungan.
Contoh Scatter Plot yang Buruk
Grafik di atas menunjukkan korrelasi antara penjualan dan keuntungan, tetapi menggunakan format yang buruk untuk membuat grafik scatter plot yang mudah dipahami. Grafik ini menggunakan terlalu banyak bentuk dan warna, sehingga pengguna dapat terganggu oleh informasi yang terlalu banyak.
Alternatif yang Lebih Baik
Alternatif yang lebih baik adalah bar chart sampingan. Grafik ini menunjukkan keuntungan untuk setiap kategori, serta kategori-kategori yang tidak menghasilkan keuntungan apa pun. Kursi dan telepon jelas memiliki penjualan tertinggi, sementara mesin fotokopi memiliki keuntungan terbesar.
Dengan demikian, scatter plot dapat membantu Anda menemukan korrelasi antara dua variabel dan menganalisis hubungan antara mereka. Namun, perlu diingat bahwa korrelasi tidak berarti bahwa satu variabel menyebabkan variabel lain.