Merdeka Belajar: Mencari Kembali Kenyamanan Berbicara di Era Pandemi

Merdeka Belajar: Mencari Kembali Kenyamanan Berbicara di Era Pandemi

Selama ini, saya telah mengajar sebagai guru SMA Insan Kayutanam dengan menggunakan metode pengajaran yang sudah umum. Namun, setelah mengikuti pelatihan Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2021 dan memahami konsep merdeka belajar, saya berpikir bahwa waktu yang telah saya habiskan untuk mengajar tanpa melibatkan murid dalam proses pengajaran adalah salah besar.

Merdeka belajar adalah konsep belajar yang diatur sendiri oleh murid. Murid yang menentukan tujuan, cara, dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.

Saya punya kesempatan untuk mencoba konsep ini dengan murid-murid saya. Saya memutuskan untuk menawarkan beberapa pilihan jenis media kepada murid, diantaranya media peraga, aplikasi, video, modul, dan papan permainan (board game). Hasilnya, mayoritas murid memilih papan permainan sebagai media belajar favorit mereka.

Saya punya asumsi awal bahwa generasi Z akan banyak memilih media berbasis teknologi, seperti aplikasi dan video. Ternyata tidak. Mereka mulai bosan dengan handphone selama pandemi dan ingin kembali ke aktivitas kelas yang menyenangkan.

Dengan metode ATM (amati, tiru, modifikasi), saya modifikasi sebuah board game dengan bentuk dan aturan mainnya mirip dengan permainan Ludo. Setiap kotak ada tantangan yang perlu ditaklukkan untuk melaju pada kotak berikutnya. Saya juga menambahkan warna supaya lebih menarik dan gambar yang membantu mendeskripsikan pertanyaan.

Uji coba hasilnya sangat luar biasa! Murid-murid saya terbantu memahami pertanyaan dan membangun imajinasinya sehingga lebih banyak kata yang terucap. Ternyata, media yang awalnya saya kira media jadul (jaman dulu) dan sederhana, mampu menarik minat dan motivasi murid dalam berbicara.

Mereka bersemangat menambah jumlah kosakata supaya bisa menyelesaikan permainan dengan hasil maksimal. Mereka menunggu – nunggu saat belajar bersama supaya bisa bermain. Ternyata, kesedihan selama pandemi yang membuat mereka terpaksa belajar dari rumah, terpisah dari teman, handphone dengan pendukung perangkat yang belum memadai, bisa terobati dengan media ini.

Mereka terlihat menikmati saat bermain bersama. Saya mendapatkan pembelajaran bahwa saat pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan, sebaiknya guru membawa suasana berbeda dengan pembelajaran selama daring, menyesuaikan kebutuhan dan profil murid, bermakna dan menyenangkan.

Dalam kaitannya dengan konsep merdeka belajar, saya ingin mengingat bahwa pengajar harus memberi ruang bagi murid untuk menentukan tujuan, cara, dan penilaian belajarnya. Dengan demikian, murid akan lebih aktif dan motivasi dalam berbicara.

Kesimpulannya, merdeka belajar adalah konsep yang sangat penting dalam pengajaran. Dengan memberi ruang bagi murid untuk menentukan tujuan, cara, dan penilaian belajarnya, kita dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi murid dalam berbicara.

Sebagai guru, saya percaya bahwa dengan mengikuti konsep merdeka belajar, kita dapat menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi murid. Dan hasilnya, murid-murid kita akan menjadi lebih aktif dan motivasi dalam berbicara.

Leave a comment