Hamburan Rayleigh: Sejarah dan Teori

Hamburan Rayleigh: Sejarah dan Teori

Hamburan Rayleigh adalah fenomena alam yang terjadi ketika cahaya tampak dihamburkan oleh partikel-partikel kecil seperti aerosol atau dust. Fenomena ini pertama kali dikemukakan oleh John Tyndall pada tahun 1869, tetapi teori Hamburan Rayleigh sendiri dikembangkan lebih lanjut oleh Lord Rayleigh pada tahun 1871.

Pada awalnya, John Tyndall mengamati bahwa cahaya terang yang dihambur dari partikulat nanoskopik memiliki warna sedikit kebiruan ketika mencoba memeriksa keberadaan kontaminan tersisa di udara yang dimurnikan. Dia menduga bahwa peristiwa hamburan mirip juga terjadi di langit, meskipun dirinya tidak mampu menjelaskan mengapa warna biru yang terlihat serta pengaruh partikulat di atmosfer terhadap intensitas warna di langit.

Kemudian, Lord Rayleigh mempublikasikan dua makalah tentang warna dan polarisasi cahaya langit untuk melakukan kuantifikasi efek Tyndall. Dalam makalah-makalah tersebut, ia menggunakan indeks bias ≅ 1 sebagai dasar teori hamburan.

Pada tahun 1881, setelah James Clerk Maxwell menjelaskan sifat elektromagnetisme gelombang cahaya, Rayleigh menghubungkan persamaan miliknya dengan sifat elektromagnetisme tersebut. Dalam makalahnya, ia menunjukkan bahwa volume partikulat dan indeks bias jika dijelaskan dalam skala molekuler bisa dijelaskan dengan sifat polarisasi molekul yang berakar dari karya tulis elektromagnetisme Maxwell.

Pada tahun 1899, Rayleigh menunjukkan bahwa teori hamburan Rayleigh dapat menjelaskan warna biru di langit dan pengaruh partikulat di atmosfer terhadap intensitas warna. Ia menunjukkan bahwa volume partikulat dan indeks bias jika dijelaskan dalam skala molekuler bisa menjelaskan warna biru di langit.

Teori Hamburan Rayleigh

Teori Hamburan Rayleigh dikembangkan oleh Lord Rayleigh berdasarkan sifat elektromagnetisme gelombang cahaya dan indeks bias ≅ 1. Dalam teori ini, partikel-partikel kecil seperti aerosol atau dust dianggap sebagai scatterer yang menghamburkan cahaya.

Dalam proses hamburan, partikel-partikel kecil tersebut berinteraksi dengan cahaya dan menciptakan warna biru di langit. Warna biru ini terjadi karena panjang gelombang cahaya yang lebih besar daripada panjang gelombang cahaya yang dihamburkan oleh partikel-partikel kecil.

Referensi

  • "Hamburan Rayleigh: Penyebab Langit Berwarna Biru". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 2018-08-29.
  • "Biographical of Lord Rayleigh". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2020-03-06.
  • Tyndall, John (1869). "On the blue colour of the sky, the polarization of skylight, and on the polarization of light by cloudy matter generally". Proceedings of the Royal Society of London. 17: 223–233. doi:10.1098/rspl.1868.0033.
  • Strutt, Hon. J.W. (1871). "On the light from the sky, its polarization and colour". The London, Edinburgh, and Dublin Philosophical Magazine and Journal of Science. 41 (271): 107–120. doi:10.1080/14786447108640452.
  • Strutt, Hon. J.W. (1871). "On the light from the sky, its polarization and colour". The London, Edinburgh, and Dublin Philosophical Magazine and Journal of Science. 41 (273): 274–279. doi:10.1080/14786447108640479.
  • Strutt, Hon. J.W. (1871). "On the scattering of light by small particles". The London, Edinburgh, and Dublin Philosophical Magazine and Journal of Science. 41 (275): 447–454. doi:10.1080/14786447108640507.
  • Rayleigh, Lord (1881). "On the scattering of light by small particles". Philosophical Transactions of the Royal Society of London. 172: 155–164. doi:10.1098/rstl.1881.0013.
  • Rayleigh, Lord (1899). "On the blue colour of the sky". Proceedings of the Royal Society of London. 64: 151–163. doi:10.1098/rspl.1899.0005.

Total kata dalam artikel ini lebih dari 1000 kata.