Bertanya tentang Correlation pada Scatter Plot

Bertanya tentang Correlation pada Scatter Plot

Pada umumnya, orang-orang berpikir bahwa correlation antara dua variable yang dinyatakan dalam sebuah scatter plot dapat dipahami melalui bentuk dan pola dari titik-titik yang terplot. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh scatter plot yang memiliki correlation positif, negatif, atau tidak ada.

V-Shaped Scatter Plot

Jika scatter plot berbentuk V yang sempurna, maka tidak ada (linear) correlation. Oleh karena itu, jika scatter plot V memiliki bentuk yang hampir simetris, maka diharapkan tidak ada (linear) correlation.

O-Shaped Scatter Plot

Jika scatter plot memiliki bentuk "O", maka tidak ada correlation, namun dalam kehidupan nyata, hal ini jarang terjadi. Jadi, jika scatter plot berbentuk O, maka diharapkan tidak ada (linear) correlation.

X-Shaped Scatter Plot

Jika scatter plot berbentuk X, maka diharapkan memiliki correlation negatif. Dalam beberapa kasus, correlation mungkin relatif lemah, namun slope dari garis regresi akan sangat dekat dengan nol.

Vertical Line Scatter Plot

Scatter plot yang berupa garis vertikal sempurna menunjukkan correlation positif atau negatif tergantung pada arah garis. Jika semua titik jatuh tepat di atas garis vertikal, maka menunjukkan correlation negatif, sedangkan jika semua titik jatuh tepat di bawah garis vertikal, maka menunjukkan correlation positif.

Scatter Plot dengan Clumping

Jika data berklumping pada satu sudut, maka tidak ada (linear) correlation dan seharusnya dikenal sebagai tidak memiliki correlation/no linear correlation.

Mengapa Scatter Plot Tanpa Association Harus Berklumping?

Kebetulan, scatter plot tanpa association tidak harus berklumping. Scatter plot tanpa association dapat memiliki data titik yang terhampar di atas plot tanpa pola atau trend yang jelas. Namun, sangat penting untuk mengeksaminasi distribusi data secara keseluruhan untuk menentukan apakah ada sistematis relationship antara dua variable ataukah mereka berhamparan secara random.

Contoh Kasus

Misalnya, Mary sedang membuat scatter plot dari dua set data. Salah satu set data memberikan informasi jumlah curah hujan dalam inci, sementara set data lain memberikan informasi jumlah umbrella yang terjual. Dalam kasus ini, correlation yang diharapkan adalah positif; orang-orang biasanya membeli lebih banyak umbrella saat curah hujan meningkat.

Menghubungkan Titik

Untuk membuat scatter plot, Anda perlu memiliki graph atau table yang menunjukkan titik-titik yang terplot. Misalnya, Anda memiliki tinggi dan berat badan seorang siswa bernama Emmy, seperti yang Anda! Jadi, tinggi 140 cm dan berat 45 kg. Mungkin kita dapat meletakkan tinggi pada sumbu y dan berat pada sumbu x. Temukan 45 pada sumbu x dan naik hingga mencapai garis yang sama dengan 140 pada sumbu y. Demikianlah cara Anda membuat scatter plot/scatter graph. Saya harap saya dapat membantu Anda!

Leave a comment