Berapa Rubber Bands yang Diperlukan untuk Barbie

Berapa Rubber Bands yang Diperlukan untuk Barbie

Dalam rangka memahami konsep scatter plot dan hubungan antara dua variabel kuantitatif, kita akan menggunakan scenario yang menarik, yaitu "How Many Rubber Bands Does Barbie Need?" (Berapa Rubber Bands yang Diperlukan untuk Barbie?). Dalam kegiatan ini, siswa-siswi akan memahami perbedaan antara variabel penjelas dan jawaban, membuat scatter plot, serta deskripsi arah, bentuk, dan kuatnya hubungan yang ditampilkan dalam scatter plot.

Mengumpulkan Data

Kita akan menggunakan konteks Barbie Bungee untuk mengajar berbagai tujuan pembelajaran pada Bab 3. Siswa-siswi akan memilih beberapa Barbie (termasuk Ken, Spider Man, dan the Incredible Hulk) dan mengumpulkan data tentang jarak yang ditempuh oleh Barbie menggunakan 0,1,2,3,4,5,6, dan 7 rubber bands. Kemudian, mereka akan membuat scatter plot untuk melihat apakah terdapat pola (seharusnya linear).

Menggambarkan Scatter Plot

Dalam kegiatan ini, kita akan menggunakan DUFS sebagai acuan dalam menggambarkan scatter plot:

  • D: Direction – arah hubungan antara dua variabel. Apabila arahnya positif, maka nilai di atas rata-rata dari satu variabel terkait dengan nilai di atas rata-rata lainnya.
  • U: Unusual Features – fitur-fitur yang tidak biasa. Siswa-siswi perlu memperhatikan apakah terdapat nilai outlier atau cluster data yang tidak sesuai dengan pola umum.
  • F: Form – bentuk hubungan antara dua variabel. Dalam Bab 3, kita hanya akan membahas bentuk linear dan nonlinear.

Mengukur Kuatnya Hubungan

Kuatnya hubungan dapat diukur menggunakan korelasi. Siswa-siswi perlu memahami bahwa kuatnya hubungan dapat berbeda tergantung pada sejauh mana data pointnya sesuai dengan pola umum.

Lakukan Prediksi

Pada akhir Bab 3, setiap kelompok akan membuat prediksi tentang jumlah rubber bands yang diperlukan untuk mencapai bungee jump yang paling menyenangkan. Kemudian, kita akan melakukan pengujian dan membandingkan hasilnya dengan data yang dikumpulkan.

Dalam kegiatan ini, siswa-siswi tidak hanya memahami konsep scatter plot dan hubungan antara dua variabel kuantitatif, tetapi juga mendapat peluang untuk berpikir kritis dan membuat prediksi tentang pola yang terjadi.