Perbedaan Laser Diffraction dan Dynamic Light Scattering: Pilih Analyzer yang Tepat untuk Analisis Partikel

Perbedaan Laser Diffraction dan Dynamic Light Scattering: Pilih Analyzer yang Tepat untuk Analisis Partikel

Dalam analisis partikel, baik laser diffraction maupun dynamic light scattering (DLS) adalah teknik yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran partikel. Kedua teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga penting untuk memahami perbedaan antara keduanya sebelum memutuskan menggunakan analyzer mana.

Laser Diffraction

Teknik laser diffraction berbasis pada prinsip bahwa ukuran partikel dapat dihitung dari variasi intensitas cahaya yang tercerai sebagai fungsi sudut penyebaran. Partikel motion tidak penting dalam pengukuran ini, karena intensitas cahaya yang tercerai langsung berhubungan dengan ukuran partikel.

Dynamic Light Scattering

Sebaliknya, dynamic light scattering (DLS) memerlukan partikel motion untuk menghitung ukuran partikel. Teknik ini berbasis pada prinsip bahwa partikel motion dapat dihitung dari fluktuasi intensitas cahaya yang tercerai. Dalam pengukuran DLS, partikel motion sangat penting untuk hasil.

Perbandingan Ukuran Partikel

Ukuran partikel yang dapat dianalisis oleh kedua teknologi ini berbeda. Laser diffraction lebih cocok untuk ukuran partikel yang lebih besar (mikron), sementara DLS lebih cocok untuk ukuran partikel yang lebih kecil (nanometer).

Pilihan Analyzer

Jika Anda harus memutuskan menggunakan analyzer mana, maka pertama-tama Anda harus membandingkan hasil pengukuran dari masing-masing teknologi. Hal ini penting agar Anda dapat menentukan analyzer yang paling sesuai untuk analisis partikel Anda.

Konsiderasi Sekunder

Ketika memutuskan menggunakan analyzer mana, maka beberapa konsiderasi sekunder lainnya juga perlu dipertimbangkan, seperti:

  • Volume sampel: DLS lebih cocok untuk volume sampel yang kecil (microliters), sementara laser diffraction memerlukan volume Sampel yang lebih besar (milliliters).
  • Konsentrasi partikel: DLS lebih cocok untuk konsentrasi partikel yang rendah, sementara laser diffraction memerlukan konsentrasi partikel yang lebih tinggi.
  • Jumlah sampel lainnya atau trend masa depan: Jika Anda akan menganalisis beberapa jenis partikel dengan ukuran yang berbeda, maka DLS lebih cocok untuk analisis partikel kecil, sementara laser diffraction lebih cocok untuk analisis partikel besar.
  • Kecepatan pengukuran dan kenyamanan: Keduanya memiliki kecepatan pengukuran yang cepat (menit), namun laser diffraction dapat melakukan pengukuran yang lebih cepat dengan fitur-fitur seperti autofill, auto rinse, dan ultrasound.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, memahami perbedaan antara laser diffraction dan DLS adalah penting untuk memutuskan menggunakan analyzer mana. Dengan mempertimbangkan konsiderasi sekunder, Anda dapat menentukan analyzer yang paling sesuai untuk analisis partikel Anda.