Saya pernah ngopi dengan seorang teman yang memiliki cara berpikir unik dan humor yang cerdas. Kami ngopi di sebuah kafe, sambil menunggu si bandar meja memperlengkapi kartu-kartu dan meja-meja untuk dimainkan. Tiba-tiba, dia berkata: "Terus apa kaitannya dengan mengelola Casino?" Sambil tersenyum dia menjawab, "Ambo urang balai, cara pikir ambo baa pitih masuak dan baputa. Samakin banyak pitih masuak, samakin banyak pitih baputa, semakin panuah saku-saku…."
Kita bisa belajar dengan pengelola Casino, dengan modal ruangan meja, kartu dan pernak-perniknya mereka bisa mendapatkan banyak uang, banyak uang berputar disana. Pasti pengelola dan anak buahnya jadi sejahtera. Dia menjelaskan bahwa setiap orang yang datang ke kota ini seperti seseorang yang datang ke Casino. Mereka memiliki harapan untuk mendapatkan sesuatu, apalagi jika mereka menemukan suasana yang cozy dan menarik.
Kalau kita ibaratkan kota adalah sebuah Casino dan meja-meja itu adalah SKPD, dan operator meja itu adalah kepala SKPD. Maka yang perlu dilakukan operator meja itu adalah bagaimana membuat orang tertarik mengunjungi mejanya dan betah berlama-lama menghabiskan uang di meja itu.
Dengan modal kecil si bandar meja mendapatkan untung yang sebesar-sebesarnya. Itu artinya, setiap kepala SKPD membuat program/kegiatan yang menghasilkan orang datang dan mengeluarkan uangnya. Baik dalam bentuk pemasukan PAD, investasi, atau betah berlama-lama berada di kota ini. Ada jual-beli disitu. sehingga menambah uang beredar dan masyarakat bisa menghasilkan barang dan jasa.
Itulah yang terjadi jika kita membuka mata dan hati untuk melihat kota sebagai sebuah Casino. Kita harus menciptakan suasana yang cozy dan menarik, agar orang-orang mau datang dan betah di kota ini. Mereka akan berinvestasi, berbelanja, atau bahkan tinggal di sini.
Namun, kebanyakan hanyalah berlomba-lomba membuat program/kegiatan yang tidak jelas manfaatnya bagi masyarakat dan perekonomian daerah. Mereka hanya mencari kumpulan sertifikat-sertifikat penghargaan tanpa melihat hasilnyo. Masyarakat sendiri tidak merasakan manfaat keberadaannyo.
Itu sebabnya, saya berpendapat bahwa kita perlu memiliki cara berpikir yang lebih cerdas dan logis. Kita harus meningkatkan pendapatan daerah dengan menciptakan suasana yang cozy dan menarik, agar orang-orang mau datang dan betah di kota ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, saya menjadi pemerhati ekonomi dan menjabat Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kab. Solok. Saya melihat bahwa daerah kami memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Kita perlu meningkatkan produktivitas, efektifitas, efisiensi, inovasi dan berkelanjutan. Kita perlu menciptakan suasana yang cozy dan menarik agar orang-orang mau datang dan betah di kota ini. Mereka akan berinvestasi, berbelanja, atau bahkan tinggal di sini.
Saya percaya bahwa dengan memiliki cara berpikir yang cerdas dan logis, kita dapat meningkatkan pendapatan daerah dan membuat masyarakat sejahtera. Dan seperti ungkapan sederhana: "Taroh saja gula, maka semut akan berdatangan dengan sendirinya". Tinggal menentukan, gula seperti apa? Semut seperti apa yang diharapkan akan datang?
Penulis adalah pemerhati ekonomi, kini menjabat Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kab. Solok.