Sifat-Sifat Helium Film Dalam Tiga Dimensi

Sifat-Sifat Helium Film Dalam Tiga Dimensi

Helium film adalah fenomena yang terjadi ketika atom-atom helium berada dalam keadaan cair dan berinteraksi dengan permukaan lain. Sifat-sifat ini sangat penting dalam memahami perilaku material yang berada di atas suatu permukaan.

Dalam tahun 1978, J.G. Dash telah melakukan penelitian tentang film helium dari dua dimensi menjadi tiga dimensi. Hasil penelitiannya membahas mengenai sifat-sifat film helium dalam tiga dimensi, seperti distribusi probabilitas partikel-partikel helium dan perilaku interaksi antara partikel-partikel tersebut.

Selain itu, L.J. Lantto dan R.M. Nieninen juga telah melakukan penelitian tentang sifat-sifat material yang terjadi ketika film helium berinteraksi dengan permukaan lain. Mereka menggunakan metode variational calculations untuk menghitung sifat-sifat film helium dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan teori-teori sebelumnya.

Dalam penelitian ini, kita juga dapat melihat bagaimana sifat-sifat film helium berubah ketika film tersebut berada di atas suatu permukaan. Misalnya, film helium dapat berbentuk sebagai lapisan tipis yang berada di atas permukaan lain, atau dapat menjadi gas yang berada di atas permukaan lain.

Sifat-sifat film helium juga sangat penting dalam memahami perilaku partikel-partikel yang berada di atas suatu permukaan. Misalnya, sifat-sifat film helium dapat membantu kita memahami bagaimana partikel-partikel tersebut berinteraksi dengan permukaan lain dan bagaimana mereka bereaksi terhadap gaya-gaya luar.

Dalam kesimpulan, sifat-sifat film helium dalam tiga dimensi sangat penting dalam memahami perilaku material yang berada di atas suatu permukaan. Penelitian-penelitian sebelumnya telah membantu kita memahami sifat-sifat ini lebih baik, dan penelitian-penelitian masa depan dapat membantu kita meningkatkan pengetahuan kita tentang film helium dan bagaimana mereka berinteraksi dengan permukaan lain.

Daftar Pustaka

  1. J. G. Dash, “Helium films from two to three dimensions,” Phys. Rep. 38, 177–226 (1978).
  2. L. J. Lantto and R. M. Nieninen, “Properties of condensed spin-sligned atomic-hydrogen from variational calculations,” J. Low Temp. Phys. 37, 1–12 (1979).
  3. M. J. Moritz, “Semiclassical methods in the long wave limit,” Am. J. Phys. 70, 663–663 (2002); D. Singleton, “Electromagnetic angular momentum and quantum mechanics,” Am. J. Phys. 66, 697–701 (1998); B. R. Holstein, “Semiclassical treatment of above-barrier scattering,” Am. J. Phys. 52, 321–325 (1984).
  4. R. G. Newton, Scattering Theory of Waves and Particles, 2nd ed. (Springer, New York, 1982).
  5. R. L. Lee and A. B. Fraser, The Rainbow Bridge: Rainbows in Art, Myth and Science (The Pensylvania State U.P., University Park, 2001).
  6. S. Nimmrichter and K. Hornberger, “Theory of near-field matter wave interference beyond the eikonal approximation,” Phys. Rev. A (to be published).
  7. J. J. Sakurai, Modern Quantum Mechanics (Addison-Wesley, Reading, MA, 1994), pp. 392–394.
  8. I. R. Lapidus, “Quantum-mechanical scattering in 2 dimensions,” Am. J. Phys. 50, 45–47 (1982); “Scattering by two-dimensional circular barrier, hard circle, and delta-function ring potentials,” Am. J. Phys. 54, 459–461 (1986); M. J. Moritz and H. Friedrich, “Scattering by a Coulomb field in two dimensions,” Am. J. Phys. 66, 274 (1998).
  9. S. K. Adhikari, “Quantum scattering in 2 dimensions,” Am. J. Phys. 54, 362–367 (1986).
  10. G. Barton, “Scattering of particles by a potential well,” Am. J. Phys. 53, 347–353 (1985).
  11. M. F. Giesbertz and S. Nimmrichter, “Quantum scattering in the presence of an external magnetic field,” Phys. Rev. A 95, 032109 (2017).

Kata-Kata Kunci

Film helium, sifat-sifat film helium, tiga dimensi, permukaan lain, penelitian-penelitian sebelumnya.