Scatter plot adalah salah satu jenis grafik yang paling populer digunakan dalam analisis statistik dan visualisasi data. Grafik ini membantu kita untuk memahami hubungan antara dua variabel yang diukur, seperti korelasi positif, negatif, atau tidak ada.
Dalam kehidupan nyata, tidak akan pernah terjadi scatter plot dengan bentuk yang sempurna dan simetris. Namun, ketika kita memiliki data yang telah dikumpulkan, maka scatter plot dapat membantu kita untuk memahami hubungan antara dua variabel tersebut.
Tipe Korelasi dalam Scatter Plot
Dalam scatter plot, terdapat beberapa jenis korelasi yang dapat ditemukan, seperti:
- Korelasi Positif: Dalam scatter plot, jika data points berada di sekitar garis lurus dengan slope positif, maka kita memiliki korelasi positif. Contohnya, jika data shows that as precipitation increases, the number of umbrellas sold also increases.
- Korelasi Negatif: Sebaliknya, jika data points berada di sekitar garis lurus dengan slope negatif, maka kita memiliki korelasi negatif. Contohnya, jika data shows that as temperature decreases, the number of hours spent outdoors also decreases.
- Tidak Ada Korelasi: Jika data points tersebar secara acak dan tidak menunjukkan pola tertentu, maka kita tidak memiliki korelasi antara dua variabel.
Contoh Scatter Plot
Berikut adalah contoh scatter plot yang menunjukkan hubungan positif antara jumlah hujan (X) dengan penjualan umbrella (Y).
Dalam grafik di atas, kita dapat melihat bahwa data points berada di sekitar garis lurus dengan slope positif. Hal ini menunjukkan adanya korelasi positif antara jumlah hujan dan penjualan umbrella.
Kesimpulan
Scatter plot adalah alat yang sangat penting dalam analisis statistik dan visualisasi data. Grafik ini dapat membantu kita untuk memahami hubungan antara dua variabel, seperti korelasi positif, negatif, atau tidak ada. Dengan menggunakan scatter plot, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang telah dikumpulkan.