Scatter plot adalah jenis grafik yang digunakan dalam statistik dan analisis data untuk menampilkan serta menganalisis hubungan antara dua variabel numerik. Grafik ini terdiri dari serangkaian titik di dalam koordinat kartesius, di mana setiap titik mewakili satu observasi atau data point.
Pada praktiknya, scatter plot berguna untuk mengidentifikasi jenis hubungan yang mungkin ada antara dua variabel, seperti hubungan positif, negatif, atau tidak ada hubungan yang jelas (tidak berkorelasi). Salah satu kekuatan utama dari scatter plot adalah kemampuannya untuk menunjukkan pola distribusi data secara visual.
Misalnya, jika titik-titik data cenderung berkumpul di sekitar garis yang menanjak dari kiri bawah ke kanan atas, maka terlihat korelasi positif antara dua variabel tersebut. Namun, hanya mengindikasikan bahwa kedua variabel bergerak dalam arah yang sama, tetapi tidak secara otomatis menyiratkan peningkatan pada satu variabel adalah penyebab langsung dari peningkatan pada variabel lainnya.
Contoh
Misalnya, Anda memiliki data tentang pengeluaran iklan dan penjualan produk. Berikut data yang dimiliki:
Pengeluaran Iklan (K) | Penjualan Produk (ribu unit) |
---|---|
5 | 10 |
10 | 15 |
15 | 20 |
… | … |
Hasil scatter plot akan terlihat seperti berikut:
[ Gambar ]
Titik-titik data akan terlihat pada grafik, misalnya, titik (10, 15) menunjukkan bahwa dengan pengeluaran iklan $10K, penjualan produk adalah 15 ribu unit. Jika menggambar trendline melalui titik-titik ini, akan terlihat garis yang menanjak dari kiri bawah ke kanan atas, menunjukkan korelasi positif antara pengeluaran iklan dan penjualan produk.
FAQs
Bagaimana cara membuat scatter plot?
- Pilih data: tentukan dua variabel yang ingin dibandingkan. Salah satu akan menjadi variabel independen (biasanya diplot pada sumbu X) dan yang lainnya variabel dependen (di-plot pada sumbu Y).
- Buat grafik: gunakan software pengolah data seperti Microsoft Excel, Google Sheets, atau alat visualisasi data lainnya. Masukkan data ke dalam tabel.
- Plot data: gunakan fitur "Scatter" di Microsoft Excel atau "Chart" di Google Sheets untuk membuat scatter plot.
- Atur sumbu dan skala: sesuaikan skala sumbu X dan Y agar sama dengan rentang data. Pastikan sumbu-sumb ini dilabeli dengan jelas untuk memudahkan interpretasi.
- Tambahkan judul dan label: berikan judul yang jelas untuk scatter plot dan label di masing-masing sumbu.
- Tambahkan trendline (opsional): jika relevan, tambahkan trendline untuk menunjukkan hubungan umum antara dua variabel.
Dengan demikian, Anda dapat membuat scatter plot yang bermanfaat untuk analisis data dan pengambilan keputusan.