René Magritte: A Life of Artistic Exploration

René Magritte: A Life of Artistic Exploration

Pada tahun-tahun awal karier, René Magritte mengalami perubahan arah dalam karyanya yang signifikan karena pengaruh Markurism. Tentu saja, banyak lukisan Magritte dari awal 1920-an adalah hutang jelas terhadap Pablo Picasso.

Treachery of Images

Pada tahun 1921, Magritte memulai satu tahun pengabdian militer yang wajib sebelum kembali ke rumah dan menikahi Georgette Berger, yang ia kenal sejak masih remaja dan dengan siapa ia akan tinggal untuk sisa hidupnya. Setelah periode singkat di pabrik wallpaper, ia mendapatkan pekerjaan sebagai desainer poster dan iklan freelance sedangkan ia terus melukis. Sekitar waktu itu Magritte melihat lukisan "The Song of Love" oleh Giorgio de Chirico, seorang surrealis Italia, dan sangat terkesan dengan gambarannya sehingga karyanya berubah arah ke arah yang akan menjadi populer.

Magritte mempertahankan tema misteri dan gila dengan meletakkan objek-objek biasa seperti topi bowler, pipa, dan batu dalam konteks-konteks aneh dan juxtaposition. Dengan lukisan-lukisan awal seperti "The Lost Jockey" dan "The Menaced Assassin", Magritte cepat menjadi salah satu seniman paling penting di Belgia dan mendapatkan dirinya sebagai pusat gerakan surrealis nasional.

Tetapi ketika pertama-tama pameran individu-nya, yang diadakan pada tahun 1927 di Galerie le Centaure, tidak terima sambutan yang baik, Magritte kehilangan semangat dan meninggalkan tanah airnya untuk Perancis.

On the Threshold of Liberty

Menetap di perumahan Perreux-sur-Marne dekat Paris, Magritte cepat menjadi bagian dari cahaya-cahaya surrealisme terbaik dan pendiri-pendirinya, termasuk penulis André Breton, poet Paul Éluard, dan seniman-seniman Salvador Dalí, Max Ernst, dan Joan Miró. Dalam beberapa tahun berikutnya, ia menghasilkan karya-karya penting seperti "The Lovers" dan "The False Mirror", serta mulai mencoba menggunakan teks dalam lukisan-lukisannya, seperti yang terlihat dalam lukisan tahun 1929 "The Treachery of Images".

Tetapi walaupun Magritte membuat kemajuan dalam karyanya, ia belum menemukan kesuksesan finansial yang signifikan, dan pada tahun 1930 ia dan Georgette kembali ke Brussels, di mana ia mendirikan agensi iklan dengan adiknya yang lebih muda, Paul. Walaupun tuntutan studio mereka meninggalkan Magritte tidak banyak waktu untuk karyanya sendiri selama beberapa tahun berikutnya, minat terhadap lukisan-lukisannya mulai tumbuh dan akhirnya ia dapat menjual cukup untuk meninggalkan pekerjaan komersial-nya.

Surrealism in Full Sunlight

Pada akhir 1930-an Magritte's popularity yang baru menjadi hasil dalam pameran-pameran lukisan-lukisannya di New York City dan London. Tetapi ketika Perang Dunia II pecah, hidup dan karyanya Magritte akan berubah arah. Keputusan Magritte untuk tetap tinggal di Belgia setelah pendudukan Nazi menyebabkan putus antara dirinya dan André Breton, serta penderitaan dan kekejaman yang disebabkan oleh perang membuatnya mengarahkan diri sendiri dari suasana gelap dan kacau surrealisme. "Melawan skeptisisme luas," kata Magritte, "Sekarang saya proklamasi pencarian kesenangan dan keseronokan." Karya-karya dari periode ini, seperti "The Return of the Flame" dan "The Clearing", menunjukkan perubahan tersebut dengan palet warnanya yang lebih cerah dan teknik lukisan yang lebih impresionis.

The Enchanted Domain

Setelah perang, Magritte menyelesaikan putusannya dengan cabang surrealisme Breton ketika ia dan beberapa seniman lainnya menandatangani manifesto berjudul "Surrealism in Full Sunlight". Sebuah periode eksperimen di mana Magritte menciptakan lukisan-lukisan yang garish dan provocatif, sedangkan karyanya terus berkembang.

Karya-karya Magritte telah menjadi bagian dari sejarah seni modern, mempengaruhi generasi seniman-seniman berikutnya, dan tetap menjadi contoh inspirasi untuk seniman-seniman saat ini.