Tahun 2021, Iran melihat penindakan keras terhadap sebuah video musik yang dirilis oleh seorang penyanyi pop asal California, Sasy (Sasan Heidari Yafteh). Video tersebut berjudul "Tehran Tokyo" dan menampilkan aktris, termasuk seorang bintang pornografi Amerika, Alexis Texas. Video ini mencapai 18 juta view dalam seminggu.
Video musik yang menjadi perhatian karena menggabungkan unsur-unsur barat dengan budaya Iran tradisional. Penyanyi Sasy dikenal karena lirik lagu-lagunya yang dianggap oleh konservatif Iran sebagai mempengaruhi moral masyarakat.
Pemerintah Iran, yang tetap mengawasi media tradisional seperti surat kabar dan televisi, menggunakan pengadilan untuk memantau platform sosial media. Dalam kasus video "Tehran Tokyo", keamanan Iran menangkap dua arranger musik yang bekerja pada lagu tersebut di kota Shiraz sebelum video dirilis.
Manager Sasy, Farshid Rafe Rafahi, mengatakan bahwa saudara-saudara itu, Mohsen dan Behrouz Manouchehri, sekarang menghadapi proses pengadilan di Pengadilan Penyelenggaraan yang terletak di Tehran.
Video "Tehran Tokyo" juga menampilkan Alexis Texas, seorang bintang pornografi Amerika, yang berdansa dan membuat aksi-aksi sensasi. Video ini menjadi sangat populer sehingga pemerintah Iran mengumumkan akan menjalankan investigasi terhadap aplikasi yang membawakan video tersebut.
Kontroversi video "Tehran Tokyo" juga menimbulkan keterlibatan beberapa individu lainnya, termasuk fans yang membagikan video-video Sasy melalui media sosial. Mereka melakukan lip-sync dan berdansa dengan lirik lagu-lagu Sasy, walaupun pemerintah Iran telah mengumumkan akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Iran telah meningkatkan upaya untuk mengawasi media sosial dan menindak keras terhadap konten yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Iran. Video "Tehran Tokyo" menjadi salah satu contoh lainnya dari upaya pemerintah Iran untuk mempertahankan moral masyarakat.
Sasy sekarang menjadi warga negara tetap Amerika Serikat dan telah tinggal di luar negeri sejak meninggalkan kariernya sebagai rapper underground sukses di Iran pada tahun 2009. Pada tahun 2021, Iran berjanji untuk "mengejar kasus Sasy dengan otoritas hukum internasional".