Indonesia – Polisi Republik Indonesia (Polri) telah melakukan operasi pemberantasan judi online terhadap tiga situs judi online yang dinyatakan ilegal. Operasi ini dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online Polri, dengan hasil 18 orang tersangka ditangkap.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Wahyu Widada mengatakan, tindak pidana perjudian online ini terjadi di tiga situs judi online, yaitu 1XBET, W88, dan Liga Ciputra. "Melakukan pengungkapan terhadap tiga kasus judi online dengan website pertama 1XBET, W88, dan Liga Ciputra," kata Komjen Wahyu dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Dalam operasi pemberantasan ini, Satgas Judi Online menemukan bahwa para pelaku melakukan kegiatan perjudian online secara kolektif. Mereka membuat sistem pembayaran judi online yang tidak sah dan menyamarkan transaksi keuangan melalui alat pembayaran luar negeri.
"Praktik perjudian online di website Liga Ciputra pada 11 Juni 2024 oleh Polda Metro Jaya dengan menangkap dua orang tersangka," ujar Komjen Wahyu. Dia juga menjelaskan bahwa modus operandi para pelaku hampir sama, yaitu membuat sistem pembayaran judi online yang tidak sah dan menyamarkan transaksi keuangan melalui alat pembayaran luar negeri.
Selain itu, Komjen Wahyu juga mengatakan bahwa para pelaku memanfaatkan alat pembayaran melalui kripto dan money changer. "Jadi, alat pembayaran yang dibuat di Indonesia dengan rekening bank yang ada di Indonesia serta tokennya dikirimkan melalui ekspedisi dan dioperasionalkan dari luar negeri. Ini dilakukan untuk menyamarkan transaksi keuangan," tutur dia.
Dengan demikian, operasi pemberantasan ini menunjukkan bahwa Polri berkomitmen untuk menghentikan praktik perjudian online yang tidak sah dan menjamin keselamatan masyarakat. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu.
Referensi:
- Kompas.com – "Polri Bongkar Judi 'Online' di 3 Situs, 18 Tersangka…"
- Polri – "Satgas Pemberantasan Judi Online"
- Wahyu Widada, Komjen – Konferensi Pers Satgas Judi Online