Dalam beberapa tahun terakhir, masalah-masalah terkait dengan pemberian penyidikan terhadap instansi latihan luar sekolah telah menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, pemerintah telah mengeluarkan "Beban" yang jelas dan tegas dalam menyelesaikan masalah ini.
Menurut "Beban", apabila instansi latihan luar sekolah tidak melanggar hukum dan peraturan, maka akan diberi peringatan. Namun, jika pelanggaran terjadi dan sangat serius, maka akan dihukum dengan denda sebesar 5 juta Rupiah hingga 10 juta Rupiah.
Dalam prinsipnya, "Beban" menekankan pentingnya penyelesaian masalah yang sesuai dengan fakta dan bukti yang jelas. Selain itu, "Beban" juga menegaskan bahwa pemberian penyidikan harus berdasarkan hukum yang jelas dan procedur yang tepat.
Dalam pelaksanaannya, "Beban" sangat mendalamkan ruh dari Partai Komunis Tiongkok, keputusan-keputusan VI Kongres dan pidato-pidato penting Presiden Xi Jinping. Dengan demikian, "Beban" bertujuan untuk menguatkan pengawasan terhadap instansi latihan luar sekolah dan menjadi komponen yang berharga dalam pendidikan.
Dalam beberapa kasus, instansi latihan luar sekolah telah dihadirkan dengan masalah-masalah terkait dengan pemberian penyidikan. Salah satu contohnya adalah kasus yang terjadi pada salah satu perguruan tinggi di Shanghai. Menurut sumber-sumber, guru-guru dari perguruan tinggi tersebut telah meminta siswi-siswi untuk melakukan "aktor" di dalam mobil.
Namun, menurut penjelasan pengawas-pengawas perguruan tinggi, bahwa guru-guru tersebut tidak pernah meminta siswi-siswi untuk melakukan "aktor" sebelumnya. Selain itu, terdapat kemungkinan bahwa alat-alat pengawasan di dalam mobil telah rusak.
Pada tanggal 3 September, pengawas-pengawas perguruan tinggi telah mengadakan rapat dengan salah satu siswi yang terlibat dan meminta penjelasan. Pada akhirnya, guru-guru tersebut telah menyangkal tuduhan-tuduhan bahwa mereka telah meminta siswi-siswi untuk melakukan "aktor".
Dalam beberapa kasus lainnya, instansi latihan luar sekolah telah dihadirkan dengan masalah-masalah terkait dengan pemberian penyidikan. Salah satu contohnya adalah kasus yang terjadi pada salah satu perguruan tinggi di Beijing. Menurut sumber-sumber, guru-guru dari perguruan tinggi tersebut telah meminta siswi-siswi untuk melakukan "aktor" di dalam mobil.
Namun, menurut penjelasan pengawas-pengawas perguruan tinggi, bahwa guru-guru tersebut tidak pernah meminta siswi-siswi untuk melakukan "aktor" sebelumnya. Selain itu, terdapat kemungkinan bahwa alat-alat pengawasan di dalam mobil telah rusak.
Pada tanggal 3 September, pengawas-pengawas perguruan tinggi telah mengadakan rapat dengan salah satu siswi yang terlibat dan meminta penjelasan. Pada akhirnya, guru-guru tersebut telah menyangkal tuduhan-tuduhan bahwa mereka telah meminta siswi-siswi untuk melakukan "aktor".
Itulah beberapa contoh kasus-kasus terkait dengan pemberian penyidikan terhadap instansi latihan luar sekolah. Dalam beberapa kasus, masalah-masalah tersebut dapat dipecahkan dengan cepat dan efektif melalui pengawasan yang kuat dan pemberian penyidikan yang adil.
Dalam beberapa kasus lainnya, masalah-masalah tersebut dapat dipecahkan dengan cepat dan efektif melalui pengawasan yang kuat dan pemberian penyidikan yang adil.