Dalam era digital, Bank Danamon Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan proses transaksi dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menggunakan teknologi big data. Teknologi ini memungkinkan bank untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan dalam skala besar, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan efisiensi.
Bank Danamon memiliki lebih dari 1300 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan didukung oleh ratusan ribu ATM lokal dan internasional yang terhubung melalui jaringan ATM Bersama, ALTO, PRIMA, Visa, dan Mastercard. Selain itu, bank juga menawarkan layanan D-Cash reservation (cash withdrawal tanpa kartu debit) sehingga pelanggan dapat melakukan penarikan tunai di ATM Bank Danamon dengan logo D-Cash.
Pemanfaatan Big Data untuk Meningkatkan Proses Transaksi dan Memberikan Pengalaman Pelanggan yang Lebih Baik
Bank Danamon telah menggunakan platform machine learning yang dipower oleh Cloudera untuk kegiatan marketing pelanggan, deteksi fraud, dan pengawasan anti-money laundering (AML). Platform ini dapat mengintegrasikan data dari sekitar 50 sistem yang berbeda dan menggerakkan aplikasi machine learning untuk:
- Memprediksi kebutuhan pelanggan dan menentukan dalam waktu real-time apa tawaran yang harus diberikan kepada setiap pelanggan.
- Mengungkap pola-pola fraud yang baru dan mengembangkan trigger preventif untuk mengidentifikasi insiden fraud.
- Menyampaikan notifikasi kepada pelanggan dalam waktu real-time tentang potensi fraud untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi keluhan.
Lebih dari satu terabyte (TB) data tidak struktur dan struktur diolah dan dianalisis setiap hari, baik dalam mode batch maupun melalui streaming langsung. Data ini termasuk transaksi, produk, internet banking, mobile banking, kartu kredit, pelanggan, suara, log digital, media sosial, data sosio-ekonomi, dan data lainnya.
Hasil
Bank Danamon sekarang memiliki insights yang memungkinkan untuk berinteraksi dengan pelanggan dalam cara yang lebih berarti. Contohnya, staff dapat memberikan interaksi yang real-time, lokal, dan personalis ke setiap pelanggan pada waktu yang tepat, dengan konten yang tepat, dan menggunakan saluran yang tepat. Bank juga dapat melihat performa interaksi dalam waktu real-time dan, berdasarkan feedback, mengoreksi diri sendiri dan belajar.
Selain itu, agregasi data perilaku dan transaksi pelanggan dalam waktu real-time dan penggunaan machine learning telah membantu Bank Danamon menemukan pola-pola fraud yang baru. Ini memungkinkan bank untuk mendeteksi potensi fraud lebih awal dan menghubungi pelanggan untuk klarifikasi guna mengurangi kerugian.
"Kami dapat meningkatkan pengalaman pelanggan kami," kata Billie Setiawan, kepala Decision Management Data and Analytics, Bank Danamon Indonesia. "Kami telah meningkatkan konversi rate lebih dari 300 persen untuk kampanye marketing kami, meningkatkan retensi pelanggan, dan mengurangi jumlah insiden fraud sebesar 30 persen, semua sementara biaya signifikan turun."
Penutup
Dalam era digital, teknologi big data memungkinkan Bank Danamon untuk meningkatkan proses transaksi dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Dengan menggunakan platform machine learning yang dipower oleh Cloudera, bank dapat mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan dalam skala besar, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan efisiensi.