Sutardi, seorang ayah yang telah kehilangan putra muda, Eko Prasetio, beberapa hari lalu. Kematian Eko itu menimbulkan kesedihan yang tak terukai pada diri Sutardi. Meskipun demikian, ia masih bisa tersenyum dan membagikan cerita tentang cucu-cucunya yang sangat disayangi.
"Eko itu menikah dengan putri saya pada 2016 lalu. Saya sedih sekarang sudah tidak ada, dia meninggalkan seorang anak yang masih berusia 9 bulan," katanya.
Sutardi membagikan cerita tentang bagaimana Eko dan istrinya tinggal di Asrama Polisi Manahan serta Kampung Gremet. Mereka hidup bahagia dengan cucu-cucunya, Ahnaf Malik yang masih sangat kecil.
"Jadi seminggu sebelum meninggal anaknya sering nangis kalau malam. Kami bertanya-tanya, ada apa ini. Saya kira cucu saya sakit, maka saya langsung periksakan ke dokter. Tapi kata dokter, ia tak sakit," terangnya.
Terkait dengan kematian Eko, Sutardi mengaku bahwa keluarganya sudah dapat menerima dengan lapang dada. Ia berharap dan terus mendoakan agar Eko dapat diterima di sisi Tuhan.
"Kami semua sedih, tapi kami harus move on. Kami akan terus membangun hidup dengan harapan Eko dapat diterima di sisi Tuhan," katanya.
Sutardi juga berbagi cerita tentang bagaimana cucu-cucunya, Ahnaf Malik, sering menangis dan tidak dapat tidur hingga larut malam. Ia mengaku bahwa mereka telah mencoba untuk mengatasi kesedihan dengan cara lain, namun masih sulit.
Menghadapi kehilangan yang maha besar, Sutardi berharap agar orang-orang dapat lebih memahami dan mengetahui bagaimana rasanya jika kita kehilangan seseorang yang dicintai. Ia berbagi cerita tentang Eko dan keluarganya untuk mengingatkan orang-orang bahwa cinta dan keluarga adalah hal yang paling penting dalam hidup.
"Kami semua perlu ingat bahwa cinta dan keluarga adalah kekuatan utama dalam hidup. Kami harus lebih memahami dan mengetahui bagaimana rasanya jika kita kehilangan seseorang yang dicintai," katanya.
Sutardi berharap agar cerita tentang Eko dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang lain bahwa cinta dan keluarga adalah hal yang paling penting dalam hidup.