Sang Pemimpi: Jangan Berhenti Bermimpi

Sang Pemimpi: Jangan Berhenti Bermimpi

Tidak ada manusia yang tidak pernah memiliki mimpi dan keinginan besar dalam hidupnya. Novel "Sang Pemimpi" memaparkan kisah seorang remaja yang memiliki mimpi besar, tapi terganjal oleh segala keterbatasan. Penulis novel ini menggambarkan kisahnya sendiri sebagai tokoh Ikal dalam cerita, sehingga sudut pandang novel ini dapat dikatakan sebagai "orang pertama".

Nilai Moral

Novel "Sang Pemimpi" memiliki nilai moral yang sangat kental. Sifat-sifat tokoh utama, seperti sifat baik dan rasa setia kawan yang tinggi, menunjukkan rasanya humanis yang terang dalam diri seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya kehidupan.

Nilai Sosial

Dalam novel ini, nilai sosial sangat kaya. Rasa setia kawan antara Ikal, Arai, dan Jimbron begitu tinggi, sehingga masing-masing saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam mewujudkan impian-impian mereka, sekalipun hampir mencapai batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu satu sama lain.

Nilai Adat Istriadat

Novel "Sang Pemimpi" juga memiliki nilai adat istiadat yang sangat kental terasa. Adat kebiasaan pada sekolah tradisional yang masih mengmustikan siswanya mencium tangan kepada gurunya, atau mata pencaharian warga yang sungguh keras dan kasar, seperti sebagai kuli tambang timah, tergambar jelas di novel ini. Sehingga menambah khazanah budaya yang lebih Indonesia.

Nilai Agama

Nilai agama pada novel "Sang Pemimpi" juga secara jelas tergambar. Terutama pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan Islam dan petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini begitu kaya.

Kelebihan and Kelemahan

  1. Kelebihan

Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel "Sang Pemimpi". Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang berkelas.

Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain dari novel ini adalah kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.

  1. Kelemahan

Pada dasarnya, novel "Sang Pemimpi" hampir tiada kelemahan. Hal ini dikarenakan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, and eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel "Sang Pemimpi" dijamin cukup baik untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan novel yang bermutu.

Leave a comment