Boba, minuman favorit banyak orang, harus memiliki kualitas yang tepat agar dapat dinikmati dengan baik. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas boba adalah faktor Q. Faktor Q ini sulit untuk digambarkan dan diracik, tetapi sangat penting bagi pengalaman menikmati boba.
Menurut Eatthis.com, boba yang baik harus memberikan pengalaman rasa yang menarik untuk penikmatnya. Namun, tidak semua boba dapat mencapai kualitas yang diinginkan. Boba yang terlalu matang atau kurang matang dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
Selain menjadi terlampau lembut, boba juga tidak boleh dimasak kurang matang karena bahan dasar boba yang berasal dari tapioka. Tapioka sendiri menghasilkan getah yang beracun dan untuk menghilangkannya perlu proses memasak yang mencukupi.
Efek samping dari boba yang kurang matang adalah sakit kepala, mual, muntah, dan bahkan kelumpuhan. Boba yang kurang matang juga akan bertekstur renyah dan keras. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha boba untuk memastikan bahwa boba yang dijualnya memiliki kualitas yang tepat.
Selain faktor Q, tekstur boba juga menjadi hal yang sangat penting. Boba yang baik tidak boleh lengket satu sama lain dan harus kenyal tetapi mudah dikunyah. Bentuk boba yang benar-benar bulat dan mudah bergerak saat diaduk juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas boba.
Dalam beberapa tahun terakhir, gerai bubble tea di Taiwan banyak menuliskan embel-embel "Q" atau "QQ" untuk marketing yang menunjukkan kesempurnaan masak boba. Hal ini menunjukkan bahwa faktor Q sangat penting bagi kualitas boba.
Arti "CQ" dan "QQ"
"Saudara" mungkin pernah melihat singkatan "CQ" dan "QQ" pada beberapa tulisan atau komunikasi. Apa arti dari kedua singkatan ini?
Menurut Hukumonline, "qq" merupakan singkatan dari "Qualitate Qua", yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "dalam kapasitasnya/kedudukannya sebagai wakil (yang sah) dari". Contoh penggunaan "qq" adalah Belajar Hukum Secara Online dari Pengajar Berkompeten Dengan Biaya Terjangkau.
Sementara itu, "cq" merupakan singkatan dari "Casu Quo", yang dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi beberapa arti, antara lain "dalam hal ini", "lebih spesifik lagi". Contoh penggunaan "cq" adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal cq Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal.
Perbedaan antara "qq" dan "cq" adalah pada tujuan penerimanya. Singkatan "qq" digunakan untuk menerangkan pihak yang mewakili dan diwakili, sedangkan "cq" digunakan untuk menerangkan dan/atau menunjukkan pihak secara lebih detail, spesifik atau khusus.
Dengan demikian, faktor Q sangat penting bagi kualitas boba. Penting bagi pengusaha boba untuk memastikan bahwa boba yang dijualnya memiliki kualitas yang tepat dan tidak berbahaya bagi kesehatan.