Dalam era digital, perusahaan teknologi China Tencent menjadi salah satu pemain utama dalam industri game global. Didirikan pada tahun 1998 oleh Ma Huateng, Tencent awalnya berfokus pada layanan messaging dan e-commerce. Namun, sejak saat itu, perusahaan ini telah mengembangkan bisnis game melalui pengakuan atas beberapa judul game yang sangat populer.
Pada tahun 2015, Tencent membeli Riot Games, pengembang game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) terkenal League of Legends. Dengan demikian, Tencent menjadi pemilik penuh dari game tersebut. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki hak cipta atas PUBG Mobile, game battle royale yang sangat populer.
Tahun 2018, Tencent meluncurkan platform game digital WeGame, sebagai rival Steam. Dengan demikian, perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama dalam industri game digital. Selain itu, WeGame juga dilengkapi dengan fitur-fitur seperti AI-powered matchmaking dan social features.
Pada tahun 2019, Tencent meluncurkan Call of Duty: Mobile, sebuah game battle royale yang sangat populer. Game ini langsung mencapai 35 juta unduhan dalam tiga hari, membuatnya menjadi salah satu game paling populer di dunia.
Dalam tahun-tahun terakhir, Tencent juga berfokus pada pengembangan game AAA dan penggunaan teknologi AI untuk meningkatkan pengalaman pemain. Salah satu contoh adalah studio Lightspeed LA, yang sedang bekerja pada proyek game open world cinematic AAA.
Tencent juga memiliki beberapa studio internal lainnya, seperti Level Infinite, yang merupakan bagian dari perusahaan ini. Level Infinite sendiri telah mengembangkan beberapa judul game yang sangat populer, seperti Honor of Kings dan PUBG Mobile.
Dalam tahun 2020, Tencent's PUBG Mobile mencapai pendapatan tertinggi di dunia, dengan lebih dari 10 juta unduhan harian. Dengan demikian, perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama dalam industri game global.
Namun, Tencent juga menghadapi beberapa tantangan dan kritik terkait penggunaan teknologi AI dan pengumpulan data pemain. Pada tahun 2021, perusahaan ini menambahkan fitur facial recognition ke lebih dari 60 judul game di China, sebagai bagian dari upaya untuk mematuhi aturan pemerintah tentang batasan akses video game bagi anak-anak.
Dalam tahun-tahun terakhir, Tencent juga berfokus pada pengembangan game yang lebih berbasis masyarakat dan mendukung pengembangan industri game yang lebih sustainable. Salah satu contoh adalah institut games yang didirikan oleh perusahaan ini, yang bertujuan untuk mengembangkan industry game yang lebih baik.
Dalam kesimpulan, Tencent telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri game global, dengan berbagai portfolio game dan teknologi AI. Dengan demikian, perusahaan ini akan terus menjadi salah satu pengaruh besar di industri game dunia.