Kisah ini menceritakan tentang Cheng Xiao Xiao, seorang gadis yang memiliki hobi memainkan game online namanya QQ Farm. Game tersebut membuatnya merasa seperti mempunyai peternakan sendiri, di mana ia dapat menanam, membudidayakan, dan menjual berbagai macam tanaman dan binatang.
Namun, pada suatu hari, Cheng Xiao Xiao mendapatkan kejutan yang luar biasa. Sementara ibunya sedang menghidangkan makanan untuk keluarga, ia datang dengan berita bahwa mereka tidak mempunyai ayam atau tikus di gubuk. Cheng Xiao Xiao menjadi bingung dan tidak tahu harus melakoni apa.
Mereka telah menyiapkan nasi yang super encer sebelumnya, namun kini mereka telah menambah daging. Tapi, dari mana asal-usul nasi tersebut? Cheng Xiao Xiao menjadi makin kebingungan.
Dalam situasi seperti ini, Cheng Xiao Xiao mencoba mengendurkan dirinya dan berpikir keras. Maka, ia memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumahnya sendiri. Setelah masuk, ia duduk dengan kaki bersilang di atas ranjang dan mencoba mengatur dirinya.
Dalam waktu yang sangat cepat, Cheng Xiao Xiao melihat semua sesuatu seperti apa yang dia kenal dari QQ Farm – gubuk yang sama, ladang untuk disewa, dan danau. Ia menjadi makin gembira dan ingin berteriak ke sana-sini.
Sekadar ia memiliki dimensi ini, ia dapat menghadapi apapun! Setelah beberapa lama, Cheng Xiao Xiao akhirnya mulai menenangkan diri. Lalu, ia melihat ladang yang dia tanam sebelumnya dan menjadi bingung. "Aku pikir QQ Farm hanya memiliki 6 lapangan?"
Ternyata, host-nya telah meningkatkan dimensinya, sehingga ia mempunyai 10 lapangan! Cheng Xiao Xiao tidak peduli apakah itu dimensi yang ditingkatkan atau tidak, selama itu bermanfaat untuknya.
Sementara itu, perutnya mulai mengeluh. Cheng Xiao Xiao sadar bahwa ia belum makan sejak lama dan sedang lapar mati. Ia tidak memberikan waktu lain tapi langsung menuju ladang dan mencari sayuran putih yang masak. Lalu, ia menuju danau, danau yang jernih seperti batas-batasan, dan mencuci sayuran putih di sana. Setelah itu, ia mengunyahnya.
Sayuran putih tersebut keras dan manis, dan Cheng Xiao Xiao tidak memerlukan waktu lama untuk menyelesaikan seluruhnya. Ia tidak lagi merasa lapar. Ia menghembuskan napas dan berkata, "Sekarang aku dapat makanan dari peternakan ini."
Lalu, ia menuju ladang dan memeriksa 10 lapangan itu. Ia menjadi makin bingung, apakah ia harus menyelenggarakan semua oleh dirinya sendiri? Tapi, suara sistem membantu mengaturnya.
"Host dapat mengendalikan dengan hanya berpikir!" kata suara tersebut. Cheng Xiao Xiao menjadi makin gembira dan berpikir keras, "Harvest the white radish!"
Seluruh sayuran putih di ladang itu hilang seketika. Lalu, Cheng Xiao Xiao berpikir lagi, "Where's the marketplace, warehouse, and tools?"
"Host can find them all inside the little house!" kata suara sistem.
Saya menjadi makin berharap dan memasuki rumah kecil itu. Rumah yang sekitar 30 sq ft itulah terdiri dari ruang tamu dan kamar tidur sederhana bersama furnitur kayu.
Perhatian saya tertuju pada monitor yang dibangun di dinding ruang tamu, yang mirip seperti layar komputer. Di layar itu, saya dapat melihat pasar, gudang, dan lain-lain. Saya memilih tombol warehouse, dan ternyata hanya ada 50 sayuran putih. Lalu, saya memilih marketplace. Itulah memiliki pilihan sayuran putih, wortel, dan jerami. Saya langsung membeli sayuran putih, karena saya tidak tahu apakah orang di sana telah melihat wortel sebelumnya.
Saya kembali menanam sayuran putih ke lapangan dan menuju gubuk. Lalu, saya melihat ayam yang ada di dalam. Saya menjadi makin gembira dan ingin berteriak ke sana-sini.
Namun, Cheng Xiao Xiao masih memiliki tantangan lain untuk dihadapi. Ia harus menghadapi ketergelian di dimensi baru ini dan menemukan cara bagaimana ia dapat hidup di sini.