Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran akan kesehatan masyarakat meningkat karena penemuan berbagai bahan kimia berbahaya dalam air minum. Salah satu contoh adalah Per- and Polyfluoroalkyl Substances (PFAS), yang termasuk dalam golongan bahan kimia sintetis yang umumnya digunakan dalam produk konsumsi dan teknologi.
PFAS adalah senyawa kimia yang terdiri dari rantai karbon yang diawali dengan atom fluorine. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat tidak mudah larut dan dapat menumpuk dalam lingkungan alam, termasuk air minum. Beberapa contoh PFAS adalah:
- 4,8-dioxa-3H-perfluorononanoic acid (ADONA)
- perfluorohexanesulfonic acid (PFHxS)
- 9-chlorohexadecafluoro-3-oxanone-1-sulfonic acid (9Cl-PF3ONS)
- perfluorohexanoic acid (PFHxA)
- hexafluoropropylene oxide dimer acid (HFPO–DA) (GenX)
- perfluorononanoic acid (PFNA)
- nonafluoro-3,6-dioxaheptanoic acid (NFDHA)
- perfluorooctanesulfonic acid (PFOS)
- perfluoro (2-ethoxyethane) sulfonic acid (PFEESA)
- perfluoro-3-methoxypropanoic acid (PFMPA)
- perfluoropentanesulfonic acid (PFPeS)
- perfluorobutanoic acid (PFBA)
Dalam beberapa tahun terakhir, PFAS telah ditemukan dalam air minum di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan kesehatan masyarakat, karena senyawa-senyawa tersebut dapat mengganggu sistem reproduksi dan metabolisme tubuh.
Untuk mengetahui apakah air minum di wilayah Anda mengandung PFAS, maka dilakukanlah UCMR (Unregulated Contaminant Monitoring Rule) yang diterapkan oleh EPA (Environmental Protection Agency). UCMR adalah program monitoring yang bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa-senyawa kimia berbahaya tersebut terdapat dalam air minum.
Dalam UCMR, lebih dari 10.000 sistem air minum di AS telah mengikuti program monitoring ini. Program monitoring ini dimulai pada Januari 2023 dan akan berlangsung hingga Desember 2025. Anda dapat menghubungi penyedia air minum lokal Anda untuk mengetahui apakah mereka terlibat dalam program monitoring UCMR.
Hasil tes UCMR digunakan untuk membantu menentukan apakah senyawa-senyawa kimia berbahaya tersebut terdapat dalam air minum, pada tingkat berapa tinggi mereka terdapat, dan di mana tempat-tempat yang terkena pengaruh. Berdasarkan hasil tes, EPA dapat melakukan evaluasi untuk menentukan apakah PFAS harus dikontrol atau tidak.
Dalam beberapa kasus, penyedia air minum akan menguji senyawa-senyawa kimia berbahaya tersebut pada tingkat sangat rendah. Hal ini tidak berarti bahwa senyawa-senyawa kimia tersebut tidak berbahaya pada tingkat yang lebih rendah. EPA menetapkan tingkat tes ini berdasarkan kemampuan metode analisis yang ada dan kebutaan agensi untuk menentukan koncentrasi referensi, sehingga dapat menawarkan konteks ketika mereka membuat keputusan regulatorik berbasis kesehatan.
Dalam kesimpulan, PFAS adalah senyawa kimia sintetis yang umumnya digunakan dalam produk konsumsi dan teknologi. Senyawa-senyawa ini dapat menumpuk dalam lingkungan alam, termasuk air minum, dan dapat mengganggu sistem reproduksi dan metabolisme tubuh. Program monitoring UCMR dilakukan untuk mengetahui apakah PFAS terdapat dalam air minum, dan hasil tes digunakan untuk membantu menentukan apakah senyawa-senyawa kimia berbahaya tersebut harus dikontrol atau tidak.