Selamat datang di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV, yang telah menjadi bagian dari kehidupan komedi Indonesia sejak 2011-2018. Dalam beberapa tahun ini, Indro telah berada di posisi sebagai juri dan pengajar, menemukan kreativitas darah muda dalam meramu lawakan-lawakan yang segar.
"Berwarna sekali. Bervariasi sekali," ujar Indro, menggambarkan kemampuan para komika muda ini untuk menciptakan lawakan-lawakan yang fresh dan menarik. Setelah berkecimpung lebih dari empat dekade dalam dunia komedi, memperoleh berbagai penghargaan, dan status legenda yang melekat padanya, Indro sangat bersyukur.
Dia mengatakan, impiannya bersama almarhum Dono dan Kasino untuk melihat melimpahnya inovasi generasi muda yang menghiasi dunia komedi Indonesia sudah tercapai. Karya Warkop tidak hanya melalui penghargaan, tetapi juga telah mendobrak definisi-definisi komedi yang ada hingga menghasilkan definisi baru di dalam komedi dan diterima masyarakat luas.
Warkop DKI mampu membawa berbagai budaya yang ada di Indonesia di dalam karyanya. Mereka mampu membawa berbagai tema, mulai dari humor, satire, dan ironi, hingga menciptakan definisi baru di dalam komedi. Mereka juga mampu menjadi subbudaya di Indonesia, mendobrak definisi-definisi komedi yang ada hingga menghasilkan definisi baru.
Indro pernah menjadi narasumber sebuah disertasi, dan Warkop DKI disebut sebagai subbudaya di Indonesia. Dia menulis, "Kaget juga saya. Dalam hati, Mas Dono, Mas Kasino, kita tercatat lho sebagai salah satu pencipta sejarah dari subculture. Budaya-budaya komedi yang baru."
Indro tidak pernah memperkirakan keberhasilan itu. Sebab, ia hanya ingin berkarya melalui kreativitasnya dan menghasilkan dampak yang positif.
Ketua Lembaga Sensor Film Rommy Fibri Hardiyanto mengungkapkan, penghargaan Anugerah Lifetime Achievement diberikan kepada Indro karena ia sudah eksis mewarnai perfilman Indonesia sejak 47 tahun yang lalu dan lestari hingga saat ini. Karyanya tidak hanya ditayangkan di bioskop dan televisi, tetapi juga ditemukan pada layanan streaming konten di internet (over the top).
Menurut Rommy, Indro juga bisa memainkan peran sesuai karakter budaya bangsa, khususnya logat daerah tertentu. Tak hanya itu, Indro mampu beradaptasi dalam perkembangan budaya sensor mandiri.
ARSIP PRIBADI
Kita ingat bahwa film Warkop zaman dahulu sarat dengan tampilan sensual wanita. Namun, dengan semakin gencarnya budaya sensor mandiri, beliau (Indro) hadir dalam tayangan-tayangan yang lebih santun dan sesuai dengan klasifikasi usia penonton.
Jiwa yang terbangun di Warkop akan terus dibawa Indro dan diharapkan bisa dilanjutkan oleh generasi selanjutnya. Ia membebaskan generasi penerus Warkop dalam berkarya. Namun, sifat kekeluargaan yang sudah dibangun di Warkop harus terus dijaga, seperti selalu bersama-sama dalam mengambil sebuah keputusan.
Biografi Indro
Lahir: Jakarta, 8 Mei 1958
Pendidikan: S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila
Istri: Nita Octobijanthy (Alm)
Anak: 3
Prestasi:
• Penerima Lifetime Achievement Award MTV Indonesia Movie Awards (2006)
• Penerima Lifetime Achievement Award SCTV Awards (2006)
• Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik Indonesia Box Office Movie Awards (2016)
• Nominasi Actor of the Year Indonesian Choice Awards (2017)
• Penerima Lifetime Achievement Award Festival Film Bandung (2017)
• Peraih Lifetime Achievement Anugerah Lembaga Sensor Film (2023)
Editor: MOHAMMAD HILMI FAIQ