Mungkin tidak banyak orang yang mengingat lagu "Sukiyaki" yang dulu menjadi hit di AS dan Eropa pada tahun 1960-an. Lagu ini dibuat oleh artis Jepang, Kyu Sakamoto, dan liriknya membangkitkan semangat dan harapan.
Dikutip dari Japantoday, Ryuma Matsuzaka, produser dan sutradara video klip, mengatakan bahwa ide membuat video klip untuk lagu ini datang ketika ia menyanyikan lagu itu sendiri suatu hari. Ia segera mengalami suasana yang membangkitkan semangat dan percaya bahwa lagu ini dapat melakukan hal yang sama untuk orang lain.
"Kami menghadapi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi kami tidak sendirian. Kita semua bersama-sama, dan pada akhirnya akan melewati tantangan ini. Ayo angkat kepala,” kata Matsuzaka.
Di video klip tersebut, dipadukan adegan-adegan dari kota yang menunjukkan pesan-pesan terima kasih dan orang-orang yang memuji petugas layanan kesehatan. Video klip ini mengangkat semangat dan menjadi viral di internet.
Lagu "Sukiyaki" sendiri menjadi hit Jepang yang populer di AS walaupun berlirik bahasa Jepang yang tidak banyak orang Amerika mengerti. Lagu ini pertama dibawa ke Inggris oleh produser musik Inggris, Louis Benjamin, pada tahun 1962 dalam versi instrumental.
Tahun 1963, lagu ini juga populer di Jerman dengan remake, dipopulerkan oleh band "Blue Diamonds". Liriknya berupa pesan untuk mendorong orang Jepang agar tidak melihat kembali masa lalu yang menyedihkan dari Perang Dunia II dan memiliki harapan untuk masa depan.
Ironisnya, lirik lagu ini ditulis oleh Rokusuke Ei, yang memprotes Perjanjian Kerjasama dan Keamanan Bersama antara Amerika Serikat dan Jepang, dan frustrasi ketika gerakan protes gagal.
Selain menjadi hit di AS dan Eropa, lagu "Sukiyaki" juga terkenal di berbagai negara lainnya. Tahun 2011, saat bencana gempa bumi dan tsunami Jepang, cover lagu Sukiyaki juga dibuat untuk mengangkat moral warga Jepang.
Video klip tersebut dipadukan dengan lagu 'One Love' dari musisi reggae Bob Marley dengan penyanyi dari berbagai prefektur di Jepang yang terdampak tsunami. Video klip ini menjadi viral dan membantu mengangkat semangat orang-orang Jepang setelah bencana.
Ojo Mudik hingga Ora Bisa Mulih, Lagu Didi Kempot tentang Virus Corona
Lagu "Sukiyaki" membangkitkan semangat dan harapan untuk masa depan. Kita semua perlu memiliki harapan dan kepercayaan bahwa kita akan melewati tantangan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Lagu "Sukiyaki" adalah tentang kesedihan dan isolasi, tetapi juga tentang harapan untuk masa depan. Kita semua perlu memiliki harapan dan kepercayaan bahwa kita akan melewati tantangan ini.
Kembali ke berita lainnya di Kompas.com