Bebas Aturan Main: Kisah Tiga Sahabat yang Berjuang untuk Cinta

Bebas Aturan Main: Kisah Tiga Sahabat yang Berjuang untuk Cinta

Dalam film klasik Indonesia, Bebas Aturan Main (1993), kisah tiga sahabat, Dono, Kasino, dan Indro, yang berjuang untuk mendapatkan cinta pacar mereka. Mereka melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari Yuli, Nela, dan Lisa, masing-masing.

Kisah bermula ketika tiga sahabat ini kehilangan celana ketika sama-sama sedang buang air besar di WC umum sebuah tempat hiburan. Secara serampangan Dono mengambil celana seorang bapak yang buang air di WC sebelahnya, dan ternyata orang tua ini ayah dari tiga gadis yang kemudian dipacari oleh Dono, Kasino, dan Indro.

Mereka bertiga pun mempunyai strategi untuk mendapatkan cinta pacar mereka. Kasino membawa alat seperti rautan dan Indro memasukkan jarinya hingga merasa kesakitan, tapi ternyata alat tersebut adalah rautan pensil. Mereka juga mencoba mengelabui Bapak Yuli, Nela, dan Lisa dengan menyamar sebagai Patung Michael Jackson yang ditaruh disamping tangga.

Namun, perjuangan mereka tidak mudah dan harus menyelesaikan berbagai tantangan. Kasino sakit karena dia menekan bel yang rusak hingga tersengat listrik, sementara Dono membius Bapak Yuli, Nela, dan Lisa dengan "Chloroform" hingga mereka terdidur.

Akhirnya, tiga sahabat ini mendapatkan izin dari Ayah Yuli, Nela, dan Lisa untuk pergi ke pantai bersama mereka. Namun, perjalanan menuju pantai tidaklah mudah dan harus menghadapi berbagai tantangan. Mereka dikejar-kejar oleh Bapak Yuli, Nela, dan Lisa dan satpamnya.

Pemeran

  • Wahjoe Sardono sebagai Dono
  • Kasino Hadiwibowo sebagai Kasino
  • Indrodjojo Kusumonegoro sebagai Indro
  • Diah Permatasari sebagai Yuli (pacar Kasino)
  • Gitty Srinita sebagai Nela (pacar Indro)
  • Lella Anggraini sebagai Lisa (pacar Dono)
  • Pitrajaya Burnama sebagai Pak Leo (Bapaknya Yuli, Nela, dan Lisa)
  • Pak Tile sebagai Satpam di Rumah Pak Leo
  • Bo Abo sebagai pembantu di Rumah Pak Leo

Konten ini disalin dari Wikipedia, mohon digunakan dengan bijak.

Catatan

Dalam surat izin produksi berjudul "Makan Enak Tidur Enak". Film Terlaris I di Jakarta, 1994, dengan 397.315 penonton, menurut data Perfin.

Kopi VHS judul ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.