Beratnya Perjudian di Kamboja: Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Masyarakat

Beratnya Perjudian di Kamboja: Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Masyarakat

Kamboja, negara dengan sejarah panjang dan budaya yang unik, telah mengalami berbagai masalah sosial dan ekonomi terkait dengan perjudian. Salah satu contoh adalah adanya sumpah lbaeng taeng vineah (Khmer: ល្បែងតែងវិនាស), "Perjudian selalu merusak hidup", yang menjadi rujukan bagi masyarakat Kamboja dalam menjelaskan berbagai masalah sosial dan ekonomi yang terjadi di negara ini.

Dalam budaya Kamboja, perjudian biasanya diterima sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua perjudian adalah legal. Pemerintah Kamboja telah mengambil langkah-langkah untuk melarang perjudian yang ilegal, tetapi efeknya masih sangat terbatas.

Salah satu contoh perjudian ilegal di Kamboja adalah adanya game-game kartu dan dadu yang digunakan sebagai sarana pertaruhan. Game-game ini biasanya dimainkan di rumah-rumah atau di tempat-tempat tertentu, tetapi juga dapat ditemukan di jalanan.

Selain itu, perjudian juga dapat ditemukan dalam bentuk lain seperti lotre, sports book, dan online gaming. Beberapa orang Kamboja juga terlibat dalam perjudian yang lebih tradisional, seperti game chak teuk phliang, di mana mereka akan bertaruhan pada saat dan jumlah hujan.

Namun, tidak semua perjudian di Kamboja adalah legal. Pemerintah Kamboja telah mengambil langkah-langkah untuk melarang perjudian yang ilegal, tetapi efeknya masih sangat terbatas. Beberapa orang Kamboja juga harus membayar uang tunai kepada petugas keamanan agar dapat memasuki kasino-kasino yang legal.

Perjudian telah menjadi masalah sosial dan ekonomi di Kamboja. Banyak orang Kamboja telah jatuh dalam ketergantungan pada perjudian, yang mengakibatkan hilangnya harta benda dan keuangan. Selain itu, perjudian juga dapat menyebabkan konflik domestik dan kekerasan.

Pemerintah Kamboja masih belum memiliki program pengobatan yang efektif untuk kasus-kasus perjudian. Ketergantungan pada perjudian dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi dan gangguan kecanduan.

Banyak orang Kamboja juga terlibat dalam perjudian yang lebih tradisional, seperti game chak teuk phliang, di mana mereka akan bertaruhan pada saat dan jumlah hujan. Perjudian telah menjadi bagian dari budaya Kamboja, tetapi hal ini tidak berarti bahwa perjudian harus diterima sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Dalam kesimpulan, perjudian di Kamboja adalah masalah sosial dan ekonomi yang komplex. Pemerintah Kamboja harus mengambil langkah-langkah yang efektif untuk melarang perjudian yang ilegal dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko-risiko yang terkait dengan perjudian.

Referensi

  • Keo, Chenda; Broadhurst, Roderic; Bouhours, Tierry (2011). "Inside the Cambodian Correctional System". British Journal of Community Justice. 8 (3).
  • Hor, Kimsay (22 January 2015). "Lottery firm hopes that second bet is a charm". The Phnom Penh Post.
  • Synoda, Sokhan (2015). LIFE OUTSIDE OF THE HOME INTERROGATING MEN'S UNDERSTANDING OF THEIR ROLES IN CAMBODIA. University of Wellington.
  • Cuddy, Alice (2 June 2015). "Rule of law rank near bottom". The Phnom Penh Post.
  • Norodom, Princess Soma (17 August 2015). "Gambling a losing game". The Phnom Penh Post.
  • Ayuthya, Den (5 July 2015). "Provincial Police Chief Orders Crackdown on Illegal Gambling in Southwest Cambodia". Radio Free Asia.
  • Han, Enze (2024). The Ripple Effect: China's Complex Presence in Southeast Asia. New York, NY: Oxford University Press.
  • May, Kunmakara (1 October 2015). "Kasino-kasino di Kamboja: Meningkatkan Keamanan dan Mengurangi Perjudian". The Phnom Penh Post.

Note

  • This article is based on the author's research and analysis of existing data and literature on gambling in Cambodia.
  • The article aims to provide an overview of the current state of gambling in Cambodia, its social and economic impacts, and potential solutions.

Leave a comment