Mereka adalah sindikat penipu Indonesia yang mengaku sebagai konsultan IT. Dengan menggunakan foto tampan berwajah Asia (foto curian), mereka memancing perempuan untuk menjadi korban penipuan.
Pertama-tama, mereka membuat akun palsu di media sosial dan aplikasi dating. Mereka mengajak target berkenalan lalu menjalin cinta. Setelah kepercayaan terbangun, mereka mulai menjalankan aksinya.
Mereka mengaku mendapat tugas ke Macau untuk memperbaiki system pada mesin judi di Grand Lisboa, Macau. Tiba di Macau, mereka belanja barang-barang mewah untuk "calon istri" (pamer video curian sedang belanja).
Lalu, mereka menyuruh target membantu cek pekerjaannya karena ada kesalahan system. Target diminta membuka akun di website Casino Lisboa abal-abal buatan sindikat.
Mereka meminta target menjalankan akunnya juga. Di sini, target melihat jumlah uang ratusan juta. Ini pancingan agar target mau join Game Casino dengan janji untung sangat besar.
Kemudian, mereka meminta target untuk top-up sedikit, lalu dikembalikan dengan untungnya sekalian. Ini pancingan agar target mau terus top-up.
Tentu saja, di website abal-abal tampaknya keuntungan semakin besar. Padahal semua itu hanya tulisan!
Ketika target mulai curiga (di sini saya rubah sebutan target menjadi korban karena sudah mengirim sejumlah uang), sang pujaan alias pelaku menyuruh korban telpon CS (komplotannya juga) untuk menarik uang korban.
Mereka pura-pura mau menarik uangnya juga. Di sinilah si CS abal-abal mulai beraksi, dia meminta kepada korban untuk membayar pajak 20% dari total jumlah uang korban yang sudah masuk dan uang sang pujaan.
Alasannya karena dua akun dipegang korban maka korban harus bertanggung jawab. Biasanya korban tak mau membayar pajak 20% karena sudah sadar.
Mulailah pelaku mengancam seolah uangnya ikut hilang gara-gara korban tidak membayar pajak. Jika dibayarpun yang enak ya penipunya, tambah banyak uang yang masuk.
Kejanggalan modus penipuan Game Casino Lisboa:
- Sindikat penipu ini tak pernah mau VC (Verifikasi Credit) dengan 1001 alasan.
- Hanya mengirim foto dan video yang semuanya curian!
- Red Flag!! Mana mungkin konsultan IT sekelas casino Grand Lisboa bisa menyuruh orang lain di Indonesia untuk membantu mengecek kesalahan system.
- Ketika korban diminta top-up, masa masuknya ke rekening perorangan di Indonesia? Casino sekelas Grand Lisboa pakai akun bank orang Indonesia. Red Flag!!
Curhat X:
"Saya top-up terus hingga Rp 25 juta. Saya pun menuruti ketika disuruh tansfer Rp 20 juta untuk membayar pajak. Setelah saya chat CS-nya, tiba-tiba muncul notif kalau tidak bisa dihubungi. Saya langsung panik dan curiga ada yang tidak beres.
Saya mencari di web Lisboa dan menemukan artikel bunda. Saya sangat shock tapi semua sudah terjadi. Saya sadar uang tak akan kembali. Apa yang bunda tulis sama persis dengan yang saya alami. Bodohnya saya percaya begitu saja.
Saya sudah ikhlas, semoga kisah saya bisa menjadi pelajaran bagi yang lain agar hati-hati berkenalan dengan siapapun dan lewat media apapun. Terima kasih bunda Fey."
Pesan saya untuk perempuan Indonesia:
Hati-hati berkenalan dengan siapapun dan lewat media apapun! Jangan percaya begitu saja, jangan terburu-buru memasukan uang, dan jangan mengabaikan kecurigaan!
Lihat Sosbud Selengkapnya