Atlantic City, sebuah kota berbatu di Pantai Timur Amerika Serikat, dulu adalah tujuan liburan dan permainan untuk warga negara bagian New Jersey. Kota ini juga dikenal dengan casino-nya yang mewah dan menarik, salah satunya adalah Trump Taj Mahal Casino. Namun, cerita lain yang tidak terlihat dari luarnya adalah kisah kegagalan bisnis Donald J. Trump dalam mengelola casino-nya di sini.

Sepanjang sepuluh tahun ketika beberapa casino Atlantic City lainnya berjaya, casino-casino Trump gagal. Trump Plaza Casino and Hotel sekarang ditutup, dan hanya outline huruf-huruf emas T-R-U-M-P yang masih terlihat di luar bangunan. Trump Marina Hotel Casino yang telah lama mengalami kemunduran sekarang dikenal sebagai Golden Nugget.

Trump Taj Mahal, satu-satunya sisa dari imperium casino Donald J. Trump, kini dimiliki oleh pihak lain dan menjadi salah satu casino yang kurang populer di kota ini. Lantai karpetnya sudah aus, dan candelier yang terbuat dari perhiasan debu telah menggantung di atas beberapa pelanggan yang masih bermain di mesin slot uang koin.

Dalam kampanye presiden, Donald J. Trump kerap memuji keberhasilannya dalam mengelola casino-casino di Atlantic City dan bagaimana ia berhasil mengalahkan firma-firma investasi Wall Street yang menopang usahanya dan memanfaatkan nilai nama-nya untuk kaya. Argumen utama kampanyenya adalah bahwa ia akan membawa kemampuan bisnis yang sama ke Kantor Oval, melakukan untuk Amerika Serikat apa yang ia lakukan untuk perusahaannya.

"Atlantic City telah membantu tumbuh bagi saya," kata Mr. Trump dalam wawancara bulan Mei, menggambarkan sejarah 25 tahunnya di sini. "Uang yang saya ambil dari sana sangat fantastis."

Namun, kenyataan bahwa casino-casino Trump gagal jauh sebelum Atlantic City sendiri mengalami kemunduran. Menurut laporan The New York Times, Donald J. Trump telah gagal dalam bisnisnya di Atlantic City selama bermacam-macam tahun.

Walaupun ia kini mengatakan bahwa casino-casino-nya telah terlalu cepat ditenggelamkan oleh gelombang kemunduran yang akhirnya menghampiri industri permainan di sini, kenyataannya adalah bahwa Trump gagal jauh sebelum Atlantic City sendiri gagal.