Menjelajahi Pulau Hainan: Merebaknya Perjudian dan Strategi Cina untuk Menghadapi Kehadirannya

Menjelajahi Pulau Hainan: Merebaknya Perjudian dan Strategi Cina untuk Menghadapi Kehadirannya

Pada bulan Maret tahun ini, salah satu ahli di grup (Professor Pei Guangyi dari Sekolah Ekonomi dan Manajemen Universitas Normal Hainan) menerbitkan karya tulis yang berjudul "China Should Legalize Gaming to Reduce Capital Outflows through Foreign Casinos". Pernyataan ini dikira sebagai tanda bahwa Cina akan mengizinkan perjudian untuk menurunkan aliran modal ke luar negeri.

Menurut Professor Pei, "Sejak orang-orang Tionghoa tidak dapat dihentikan dari berjudi, maka lebih baik membuat pasti agar kapital asing atau swasta tidak terlalu menguntungkan". Hal ini diyakini sebagai tanda bahwa Cina akan mengizinkan perjudian untuk mengurangi aliran modal ke luar negeri.

Pada saat yang sama, upaya-upaya terus dilakukan untuk menjadikan Hainan sebagai destinasi wisata dunia. Dalam barisan depan berdiri magnate hotel Zeng Xianyun, Ketua Phoenix Island, sebuah archipelago buatan sebelah timur laut Hainan yang memiliki terminal kapal, hotel-luxury, apartemen, pusat perbelanjaan, taman hiburan, dan area entertainment.

"Saya berharap Pemerintahan Cina akan mengizinkan perjudian di Hainan untuk membantu menurunkan aliran modal dari negeri", kata Zeng Xianyun. "Semua pendapatan harus masuk ke dalam perusahaan-perusahaan Tiongkok dan negeri China, bukan hanya dipergunakan oleh kapital asing".

Pada bulan April tahun ini, selama Forum Boao untuk Asia di Provinsi Hainan, Presiden Xi Jinping mengumumkan rencana besar yang akan melihat Cina lebih terbuka ekonominya, termasuk langkah-langkah terkini untuk membangun Pulau Hainan menjadi Zona Bebas Tarif Internasional hingga tahun 2020.

Menurut petunjuk resmi, Pemerintahan Tengah telah memutuskan untuk mendirikan dana investasi untuk mendukung pembangunan zona bebas tarif di Hainan hingga tahun 2025, dengan tujuan agar sistem tersebut "mature" hingga tahun 2035.

"Kalau-kalau [2049], Macau akan terus memiliki perjudian legal, tetapi mungkin juga diperluas ke tempat-tempat lain di China, termasuk Hainan", kata Jitendra Tulcidas.

Selain itu, Cina juga merencanakan untuk menjadikan Hainan sebagai hub konsumsi global dan akan mendukung pengembangan olahraga kuda dan proyek-proyek lainnya, termasuk olahraga air dan pantai. Pulau tersebut juga akan mengeksplorasi pengembangan taruhan olahraga dan lotre instan skala internasional.

Sejak pengumuman di bulan April, konstruksi pada tiga proyek industri mega dimulai pada bulan Mei, seperti yang ditekankan oleh Mr. Jitendra: "Pegawai Pemerintahan Tengah telah menunjukkan minat terhadap Hainan dalam beberapa bulan terakhir, yang menunjukkan upaya-upaya terkordinasi untuk mempromosikan pulau ini".

Untuk menarik lebih banyak wisatawan asing, Cina akan membangun bandar udara baru di pantai barat Hainan, walaupun pulau tersebut sudah memiliki tiga bandar udara internasional, semua terletak di sebelah timur laut.

Hainan telah dibuat menjadi Zona Ekonomi Khusus (SEZ) terbesar di China pada tahun 1988. Saat ini, Hainan telah dijuluki sebagai "Hawaii of China" karena memiliki resort pantai, hutan, gunung, dan iklim tropis.

Jitendra Tulcidas menekankan "proyek-proyek infrastruktur pariwisata yang sangat besar-besaran di provinsi ini dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, dengan Pemerintah mengalirkan miliaran dolar ke dalam proyek-proyek jalan raya cepat, bandar udara, terminal kapal, dan lain-lain, menarik para pemain berkelas seperti Mandarin Oriental, Ritz-Carlton, apartemen, pusat perbelanjaan, taman hiburan, dan area entertainment".

Namun, Cina juga menghadapi tantangan dalam menghadapi keberadaan perjudian di Hainan. Apakah Cina akan mengizinkan perjudian untuk menurunkan aliran modal ke luar negeri atau tidak? Waktu akan memberikan jawaban.

Dalam artikel ini, kita telah melihat bagaimana Cina dan Hainan berencana untuk menghadapi tantangan ini. Apakah Anda memiliki pendapat tentang hal ini? Berikan komentar Anda!

Leave a comment