Dalam era digital, bermain game online telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh game yang paling populer di masa lalu adalah Farmville, sebuah game sosial yang dikembangkan oleh Zynga dan diluncurkan pada tahun 2009.
Farmville pertama kali muncul sebagai bagian dari Facebook, sebuah platform sosial yang sangat populer pada saat itu. Dengan menggunakan API (Application Programming Interface) untuk mengintegrasikan game dengan platform Facebook, Farmville dapat menarik perhatian pengguna Facebook dan memanfaatkan fitur-fiturnya untuk meningkatkan kesadaran dan interaksi antar pengguna.
Salah satu strategi marketing yang digunakan oleh Zynga adalah zero-day marketing, yaitu menggunakan kelebihan teknologi untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam kasus Farmville, Zynga menggunakan fitur "nudge and nag" untuk memungkinkan pengguna Facebook memainkan game dan meningkatkan kesadaran antar pengguna.
Farmville juga mengembangkan fitur "Tamagotchi effect", yaitu ketika pengguna tidak log in secara regular, tanaman-tanaman mereka akan layu dan mati. Fitur ini sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran dan interaksi antar pengguna.
Namun, strategi marketing zero-day Farmville tidak hanya berakhir pada sukses. Pada tahun 2010, Facebook mengumumkan bahwa fitur "nudge and nag" akan dihentikan karena beberapa pengguna Facebook mengeluh tentang spamming oleh teman-teman mereka.
Dalam beberapa tahun setelahnya, Zynga mulai mengalami penurunan pendapatan dan kehilangan momentum. Pada tahun 2012, Zynga mengumumkan IPO (Initial Public Offering) dengan nilai saham yang jatuh oleh 40%. Dalam beberapa tahun berikutnya, Zynga terus mengalami penurunan pendapatan dan mengalami kesulitan keuangan.
Bahkan sekarang, Farmville tidak lagi menjadi game yang sangat populer, namun dampaknya pada industri game dan marketing tidak dapat diabaikan. Ian Bogost, seorang profesor desain game di Georgia Tech, menjelaskan bahwa Farmville "memanfaatkan perhatian dan loop interaksi dalam cara yang sekarang diimitasi oleh segala sesuatu dari Instagram hingga QAnon".
Pincus, pendiri Zynga, berhasil menggabungkan disagreeability dengan platform subversion dan berubah bagaimana orang-orang memainkan game. Dia juga berhasil membuat game Farmville menjadi game yang sangat populer dan menarik perhatian pengguna Facebook.
14 tahun setelah peluncuran Farmville, Zynga masih eksis dan pendapatan tahunan di tahun 2022 diperkirakan akan melebihi $680 juta, sebuah kenaikan sebesar 61% YoY. Namun, keberhasilan Farmville tidak dapat diulangi tanpa adanya inovasi dan perbaikan dalam strategi marketing.
Dalam kesimpulan, strategi zero-day marketing yang digunakan oleh Zynga untuk mempromosikan Farmville adalah contoh bagus dari cara bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan kesadaran dan interaksi antar pengguna. Namun, keberhasilan Farmville tidak dapat diulangi tanpa adanya inovasi dan perbaikan dalam strategi marketing.